Kesehatan

Penyakit Kanker Tidak Lagi Ditanggung BPJS, Publik Diminta Deteksi Dini

10
×

Penyakit Kanker Tidak Lagi Ditanggung BPJS, Publik Diminta Deteksi Dini

Sebarkan artikel ini
Penyakit Kanker Tidak Lagi Ditanggung BPJS, Publik Diminta Deteksi Dini

JAKARTA – Kanker berubah menjadi salah satu penyakit yang tersebut menyebabkan bilangan kematian. Bahkan, bilangan kasusnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Terdapat sejumlah komponen yang tersebut bisa jadi memulai munculnya tumor ganas , seperti gaya hidup tidak ada sehat walafiat lalu factor genetik atau keturunan. Terlebih, pada waktu ini berbagai warga yang dimaksud miliki gaya hidup serba instan, hal ini yang mana membuatnya rentan terkena kanker.

Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan), total kematian akibat tumor ganas ke Indonesi pada 2020 mencapai 234.511 orang. Sedangkan bilangan bulat kasihnya diperkirakan sekita 136 warga per 100.000 penduduk.

Menanggapi hal tersebut, Dokter Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi Medik, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM mengungkap tantangan yang mana dihadapi Indonesi pada menekan persoalan hukum kanker.

Prof. Aru menjelaskan kesadaran penduduk untuk deteksi dini dan juga waspada terhadap neoplasma masih sangat kecil. Bukan cuma itu, kurangnya dana juga bermetamorfosis menjadi tantangan tersendiri.

“Kesadaran masyarakat. Lalu, dana untuk program-program deteksi dini untuk menyelenggarakan sekolah itu kan butuh dana,” jelas Prof. Aru di konferensi pers HUT ke-47 Tahun Yayasan Kanker Indonesi (YKI), ke Graha Bhakti Budaya, Ibukota Indonesia Pusat, Selasa (23/4/2024).

Prof. Aru menjelaskan bahwa dana sangat dibutuhkan untuk menyelenggarakan program-program edukasi terkait kanker. Sehingga melalui inisiatif tersebut, rakyat bermetamorfosis menjadi lebih tinggi sadar juga waspada terhadap kanker.

Pasalnya, hingga ketika ini, bukan semua pendatang mengerti kemudian memiliki inisiatif yang mana membesar terhadap keberadaan karsinoma di dalam tubuhnya.

Lebih lanjut, Prof. Aru mengemukakan bahwa ketika ini pun meningkatnya perkara menyebabkan para tenaga medis pun keteteran di mengatasinya. Apalagi sekarang tak semua layanan keseimbangan karsinoma mampu ditanggung oleh Badan Penyelenggara Garansi Sosial (BPJS).

Artikel ini disadur dari Penyakit Kanker Tidak Lagi Ditanggung BPJS, Masyarakat Diminta Deteksi Dini