Internasional

Tentara tanah Israel Tak Berdaya Menghadapi Perang Urban, Mengapa?

19
×

Tentara tanah Israel Tak Berdaya Menghadapi Perang Urban, Mengapa?

Sebarkan artikel ini
Tentara tanah negeri Israel Tak Berdaya Menghadapi Perang Urban, Mengapa?

GAZA – Taktik pertempuran gerakan Hamas juga “medan perkotaan yang digunakan padat” di lingkungan Shujayea pada Pusat Kota Wilayah Gaza menantang pasukan negara Israel yang dimaksud telah terjadi menghabiskan waktu seminggu melakukan serangan darat pada area tersebut. Itu menunjukkan tentara tanah Israel tak berdaya menghadapi pertempuran urban yang berubah menjadi gaya pejuang Hamas.

Lembaga riset pertahanan yang dimaksud berbasis ke AS, Institute for the Study of War (ISW) serta Critical Threats Project (CTP) memaparkan bahwa pasukan negeri Israel telah dilakukan dipaksa untuk “membersihkan” kompleks yang sebanding beberapa kali dari pejuang Palestina dalam Shujayea.

“Hamas serta pejuang Jihad Islam Palestina terus melakukan serangan kompleks terhadap pasukan Israel. Mereka menembakkan roket termobarik ke arah warga negara Israel yang sudah pernah membarikade diri merekan di binaan Shujayea, kemudian kemudian meledakkan alat peledak rakitan ketika unit negeri Israel mundur,” ungkap ISW serta CTP, dilansir Al Jazeera.

Pasukan tanah Israel yang digunakan dikerahkan dalam Koridor Netzarim, yang terletak pada selatan Perkotaan Gaza, juga mendapat serangan roket kemudian mortir pada hari Hari Jumat dari kelompok Hamas lalu pejuang Komite Perlawanan Populer.

Sementara itu, ke kota Rafah ke selatan, kelompok Hamas serta kelompok bersenjata lainnya melaporkan melakukan beberapa serangan, salah satunya serangan kompleks terhadap pos terdepan tanah Israel ke tempat Tal as-Sultan yang mana memunculkan berbagai orang yang terluka jiwa pada pasukan.

Jurnalis Amjad Jahjouh, istri jurnalisnya Wafa Abu Dabaan, serta anak mereka tewas di pemboman tanah Israel pada kamp pengungsi Nuseirat dalam Gaza.

Dengan terbunuhnya Jahjouh lalu istrinya, jumlah total jurnalis Palestina yang digunakan terbunuh sejak dimulainya pertempuran negeri Israel di Kawasan Gaza pada 7 Oktober meningkat berubah menjadi 158 orang.

Kemudian, dua orang, termasuk pribadi pegawai UNRWA, tewas pada pemboman negeri Israel yang tersebut memiliki target gudang UNRWA dalam utara kamp Maghazi ke Jalur Daerah Gaza tengah, menurut badan pengecekan fakta Al Jazeera, Sanad.

Rekaman video yang dimaksud diverifikasi oleh Sanad menunjukkan kedatangan jenazah mereka, juga merekan yang mana terluka, ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah.

Pegawai UNRWA yang dimaksud mengenakan jaket yang dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai staf PBB pada waktu bekerja pada gudang badan kemanusiaan tersebut.

Artikel ini disadur dari Tentara Israel Tak Berdaya Menghadapi Perang Urban, Mengapa?