WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kekal bersikukuh bahwa ia adalah kandidat yang mana akan mengalahkan lawannya dari Partai Republik Donald Trump pada pilpres November. Namun, itu tak berbuat sejumlah untuk meredakan kegelisahan Partai Demokrat.
Biden di wawancara yang dimaksud sekali lagi mengatakan kinerjanya yang tersebut goyah di debat CNN pada 27 Juni berperang melawan Trump sebagai “episode yang dimaksud buruk.”
“Tidak ada indikasi kondisi serius. Saya kelelahan. Saya tidaklah mendengarkan naluri saya di hal persiapan serta – juga waktu malam yang digunakan buruk,” ungkap Biden, 81 tahun, menyatakan terhadap pembawa acara ABC News George Stephanopoulos di rekaman wawancara ke Madison, Wisconsin.
“Saya baru sekadar mengalami di malam hari yang dimaksud buruk. Saya tak tahu kenapa,” tambah Biden dengan ucapan serak, sesekali tersandung kata-katanya.
Biden dengan lembut namun berulang kali ditanyai oleh Stephanopoulos tentang apakah beliau bersikap realistis di keyakinannya bahwa beliau bisa saja mengalahkan Trump, mengingat meluasnya jajak pendapat antara keduanya dan juga meningkatnya kegelisahan dari para kandidat Partai Demokrat terpilih.
“Saya rasa bukan ada khalayak yang dimaksud lebih tinggi memenuhi syarat,” kata Biden terhadap Stephanopoulos pada wawancara tersebut. Jajak pendapat tersebut, katanya, bukan akurat.
Ketika ditanya apakah beliau akan mundur apabila rekan-rekannya dari Partai Demokrat dalam Kongres mengemukakan ia merugikan potensi merekan untuk terpilih kembali pada bulan November, Biden berkata: “Jika Tuhan Yang Mahakuasa mengundurkan diri dari serta memberi tahu saya bahwa saya kemungkinan besar akan melakukan hal itu.”
Wawancara berdurasi 22 menit tersebut, yang mana menurut Stephanopoulos tiada dipotong atau diedit, sedang diteliti oleh Partai Demokrat yang tersebut was-was akan kemampuan presiden yang dimaksud untuk menjabat selama empat tahun lagi, atau mengalahkan Trump, 78 tahun, pada pemilu, setelahnya kinerja debatnya yang digunakan goyah.
Jika ia tetap bersaing kemudian Trump menang, bagaimana perasaannya, tanya Stephanopoulos. “Saya akan merasakannya selama saya memberikan segalanya serta saya melakukan pekerjaan sebaik yang dimaksud saya tahu bisa saja saya lakukan, itulah intinya,” kata Biden.
Perwakilan Amerika Serikat Lloyd Doggett mengutarakan untuk CNN setelahnya wawancara, “Setiap hari penundaan yang tersebut ia (Biden) lakukan menimbulkan semakin sulit bagi warga baru untuk bergabung untuk mengalahkan Donald Trump.”
Artikel ini disadur dari Joe Biden: Hanya Tuhan yang Mampu Membuat Saya Mundur dari Pemilu Presiden
