Sports

Devin Haney vs Ryan Garcia dan juga Persaingan Tinju Kelas Ringan Super 63,5 Kg

36
×

Devin Haney vs Ryan Garcia dan juga Persaingan Tinju Kelas Ringan Super 63,5 Kg

Sebarkan artikel ini
Devin Haney vs Ryan Garcia lalu juga Persaingan Tinju Kelas Ringan Super 63,5 Kg

Devin Haney vs Ryan Garcia juga persaingan kelas ringan super 63,5 kg menawan perhatian penggemar tinju dunia. Mungkin, kelas ringan super tiada terlalu berbagai mendapat penghormatan.

Pasalnya, bagi para petarung level superstar, divisi ini cenderung berubah menjadi tempat persinggahan antara kelas ringan juga welter. Floyd Mayweather Jr. tampil di tiga pertandingan. Manny Pacquiao miliki satu pertarungan di dalam kelas ringan super, merebut peringkat juara dunia, juga kemudian menghilang. Shane Mosley melewatkan divisi ini sepenuhnya.

Saat ini, setelahnya apa yang digunakan muncul pada Hari Sabtu di malam hari antara Ryan Garcia lalu Devin Haney, kelas ringan super kemungkinan besar merupakan divisi yang paling menyita perhatian di dalam globus tinju. Akankah salah satu petinju yang tampil begitu mendebarkan akan bertahan lama? Tidak ada yang digunakan tahu.

Namun untuk ketika ini, kelas 63,5 kg menawarkan berbagai sekali sudut pandang untuk diulik. Namun, jangan pernah berasumsi apa pun. Terutama di tinju. Kita semua pernah salah prediksi, lalu kekacauan muncul sepanjang waktu, namun Devin Haney vs Ryan Garcia adalah salah satu contoh yang dimaksud paling menonjol yang dapat saya ingat tentang orang-orang yang terpaku pada sebuah narasi lalu mengkritik potensi pribadi petinju untuk menang dengan sangat percaya diri dan juga salah.

Apa yang mana berlangsung akhir pekan lalu, Ryan Garcia menghancurkan semua prediksi sebagian besar penggemar tinju dunia. Pelajaran yang digunakan bisa saja dipetik dari perilaku aneh Ryan Garcia selama sepekan sebelum pertarungan adalah tidak ada boleh dengan segera menyimpulkan pribadi petinju underdog akan kalah. Mungkin, berbagai pendatang yang mengasumsikan bahwa perilaku yang tak menentu pribadi petinju seperti Ryan Garcia akan menciptakan kekalahan telak.

Terbukti, di ring, Ryan Garcia membalikkan semua asumsi tersebut. Ryan Garcia mampu bangkit dari keterpurukan mental. Ryan Garcia menghentak ring tinju ketika pada ronde ke-7, 10, dan juga 11, hook kirinya menjatuhkan Devin haney. Orang bisa jadi berkilah, Ryan Garcia sanggup menang lantaran naik ring dengan kelebihan berat badan 1,45 kg pada waktu berhadapan dengan Haney.

Dia juga tidaklah berjuang untuk menurunkan berat badannya. Dia terlihat berjauhan lebih banyak besar dari Haney di dalam melawan ring, juga meskipun ada sejumlah situasi pada mana apa yang tersebut disebut “keunggulan” ukuran tidak ada banyak berarti, ini adalah salah satu tindakan hukum di mana saya tidaklah dapat mengesampingkan pengaruhnya terhadap hasil. Garcia mempunyai keunggulan yang mana jelas pada hal kekuatan fisik dan juga pukulannya mempengaruhi Haney sejak awal, sementara yang tersebut berjalan adalah sebaliknya. Kedua sisi dari persamaan itu kemungkinan besar akan berjalan sedikit berbeda jikalau Garcia membebani dirinya sendiri dengan menurunkan berat badan sesuai kelas ringan super 63,5 kg.

Jarang ada petarung kelas planet yang tersebut menggunakan aksi yang mana membuatnya terlihat seperti bukan tahu apa yang mana ia lakukan, selain pergerakan memutar tubuh 90 derajat searah jarum jam lalu aksi menangguhkan diri. Namun pada tahap akhir pertarungan, ia mulai menunjukkan metode untuk kegilaan yang mana terlihat, ketika ia melontarkan hook kiri balasan ketika Haney membuka diri lalu mengejarnya dengan postur pertahanan yang tidaklah biasa.

Bila kita tarik mundur ke belakang, lima puluh tahun yang tersebut lalu, semua khalayak mengira, pada pada waktu itu, bahwa Muhammad Ali sudah ada gila untuk membiarkan George Foreman menghajarnya di dalam Zaire. Tetapi ia tahu apa yang digunakan beliau lakukan.

Kini pasca Garcia mengalahkan Haney, Anda harus percaya bahwa akan ada ketertarikan. Mereka adalah dua bintang terbesar dengan berat badan antara 61,2 kg serta 63,5 kg atau 64,9 kilogram. Hanya Garcia yang mana tahu betapa enteng atau sulitnya baginya untuk mencapai berat badan 63,5 kg pada masa depan.

Namun, mampu jadi, bukan menangguhkan kemungkinan kita tiada akan mengamati Garcia di kelas 63,5 kg atau 66,6 kg untuk sementara waktu. Setelah Tyson Fury mencapai puncak gunung, ia membutuhkan 2½ tahun istirahat sebelum beliau merasa termotivasi lagi. Jeda kesejahteraan mental yang digunakan sebanding untuk Garcia seharusnya tiada mengejutkan siapa pun. Sekali lagi, lihatlah betapa salahnya sebagian besar dari kita tentang hasil akhir Devin Haney vs Ryan Garcia. Namun, inilah tinju dengan segala drama pada pada dan juga luar ring akan menentukan hasil akhir sebuah pertarungan.

Artikel ini disadur dari Devin Haney vs Ryan Garcia dan Persaingan Tinju Kelas Ringan Super 63,5 Kg