NEW YORK – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan perintah tanah Israel bagi warga Palestina meninggalkan wilayah Khan Yunis serta Rafah adalah perintah pengungsian terbesar di dalam Jalur Daerah Gaza sejak 1,1 jt khalayak diperintahkan meninggalkan wilayah utara area kantong itu pada Oktober.
Reuters melaporkan juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan perintah penyelamatan darurat hari Hari Senin berlaku untuk sekitar sepertiga wilayah Daerah Gaza lalu perkiraan awal oleh badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) menunjukkan sekitar 250.000 khalayak kemungkinan besar pada waktu ini tinggal pada wilayah itu.
Dujarric mengatakan, “Evakuasi di skala besar seperti itu belaka akan meningkatkan penderitaan warga sipil dan juga meningkatkan permintaan kemanusiaan.”
“Orang-orang dihadapkan pada pilihan yang digunakan mustahil untuk pindah, sebagian besar kemungkinan untuk kedua atau ketiga kalinya, ke wilayah yang dimaksud hampir tidaklah miliki ruang atau layanan, atau terus tinggal di wilayah yang mana mereka itu tahu akan muncul pertempuran hebat,” ujar dia.
Penjajahan negara Israel di dalam Kawasan Gaza dimulai sejak 1948 hingga kelompok Hamas menyerbu tanah Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 warga kemudian menyandera sekitar 250 orang.
Sejak ketika itu, Haaretz melaporkan helikopter kemudian tank tentara negeri Israel telah dilakukan membunuh sejumlah dari 1.139 tentara dan juga warga sipil negeri Israel sendiri.
Rezim kolonial tanah Israel sudah pernah membunuh hampir 38.000 khalayak Palestina, menurut kementerian keseimbangan Gaza. Sebagian besar penderita adalah wanita juga anak-anak.
Pasukan penjajah negara Israel juga sudah menghancurkan tempat kantong pantai yang mana dihuni sekitar 2,3 jt penduduk itu.
Artikel ini disadur dari PBB Ungkap Perintah Evakuasi Israel Terbesar di Gaza sejak Oktober
