BRASILIA – Kepolisian federal Brasil, pada Kamis (4/7/2024), secara resmi menuduh mantan Presiden Jair Bolsonaro melakukan penggelapan sebab diduga menyalahgunakan perhiasan yang diterimanya ketika menjabat sebagai kepala negara, termasuk barang-barang mewah yang tersebut diberikan pemerintah Arab Saudi.
Kasus yang disebutkan diungkap dua sumber kepolisian Brasil. Hal ini adalah kedua kalinya polisi secara resmi menuduh Bolsonaro melakukan kejahatan.
Dia sebelumnya dituduh pada Maret dengan memalsukan catatan vaksin COVID-19-nya, Media Reuters melaporkan.
Perhiasan tersebut, beberapa ke antaranya dibuat oleh Chopard dari Swiss, bernilai USD3,2 jt juga di antaranya kalung berlian, cincin, jam tangan, juga anting-anting yang tersebut diberikan untuk Bolsonaro dan juga mantan ibu negara, Michelle Bolsonaro, oleh pemerintah Saudi.
Beberapa perhiasan disita personel bea cukai di dalam bandara internasional Sao Paulo pada Oktober 2021 pada saat ditemukan dalam pada tas ransel seseorang ajudan pemerintah yang mana kembali dari Riyadh.
Polisi menuduh Bolsonaro melakukan pencucian uang, keterlibatan pada langkah pidana, juga penggelapan, menurut salah satu sumber, yang tersebut berbicara terhadap Perusahaan Berita Reuters dengan kondisi anonim.
Polisi federal Brasil tidaklah segera menanggapi permintaan komentar.
Pengacara Bolsonaro bukan membalas panggilan telepon yang memohonkan komentar. Pembela hukumnya sebelumnya membantah mantan presiden itu sudah melakukan kejahatan apa pun.
Putra sulungnya, Flavio, yang mana merupakan orang Senator, menulis pada Kamis di dalam akunnya pada wadah media sosial “X” bahwa Bolsonaro sedang “dianiaya”.
Dalam penyelidikan yang digunakan disahkan Menteri Kehakiman Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes, polisi tahun tak lama kemudian menggeledah rumah-rumah perwira militer yang digunakan diduga membantu Bolsonaro mengedarkan beberapa perhiasan di Amerika Serikat.
Artikel ini disadur dari Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dituduh Gelapkan Hadiah Perhiasan dari Arab Saudi
