TEL AVIV – Kepala badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea pada hari terakhir pekan (5/7/2024) kembali ke Tel Aviv dari Doha pasca mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di dalam Jalur Gaza.
Seorang sumber mengemukakan untuk laman berita Times of tanah Israel bahwa David Barnea, yang merupakan kepala regu negosiasi negara Israel untuk konflik Gaza, mengadakan pembicaraan dengan mediator Qatar mengenai proposal gencatan senjata terbaru Hamas.
Kantor Netanyahu, pada Rabu, mengutarakan negeri Israel sedang mengevaluasi tanggapan gerakan Hamas mengenai garis besar kesepakatan potensial, serta akan menyampaikan jawabannya untuk para mediator.
Israel telah dilakukan membunuh lebih banyak dari 38.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang dimaksud menewaskan 1.200 pemukim lalu menyandera sekitar 250 khalayak Israel.
Rezim penjajah negeri Israel pada masa kini menghadapi persidangan di Mahkamah Internasional (ICJ) berhadapan dengan dugaan genosida dalam Gaza.
Mesir, Qatar, dan juga Amerika Serikat (AS) sudah mencoba selama berbulan-bulan untuk mengamankan gencatan senjata juga pembebasan 120 sandera yang mana tersisa ke Gaza.
Hamas mengutarakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri peperangan lalu memaksa negara Israel menantang diri sepenuhnya dari Gaza.
Namun, negeri Israel berpendapat merek hanya sekali akan menerima jeda sementara di pertempuran lalu ingin mengakhiri kemampuan pemerintahan kelompok Perlawanan Hamas.
Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden mengumumkan rencana gencatan senjata tiga tahap pada Mei, yang digunakan mencakup pembebasan bertahap sandera negeri Israel yang dimaksud ditahan di Daerah Gaza serta pencabutan pasukan Israel.
Rencana yang dimaksud juga membayangkan pembebasan tahanan Palestina serta pengerjaan kembali Gaza.
Artikel ini disadur dari Bos Mossad Kembali dari Doha setelah Perundingan Gencatan Senjata Gaza
