KYIV – Rusia sudah menyerang pemukiman New York di Donetsk, wilayah Donbas, dengan bom raksasa FAB-300. Serangan pada hari Mingguan ini menghantam pusat komando tanah Ukraina serta menewaskan 60 tentara Kyiv.
Video serangan besar itu sudah pernah bermunculan di dalam media sosial. Namun Kementerian Keamanan Rusia enggan berkomentar.
Menurut laporan beberapa saluran Telegram Rusia, sebagaimana diambil Russia Today, Awal Minggu (1/7/2024), bom berdaya ledak lebih tinggi seberat tiga ton yang tersebut dilengkapi dengan modul panduan menghantam pusat komando Ukraina.
Selain menewaskan sekitar 60 tentara Ukraina, serangan itu juga menghancurkan empat kendaraan. Salah satu saluran Telegram menyebutkan bahwa bangunan yang tersebut terkena dampak lenyap tanpa jejak.
Rekaman drone mengenai serangan yang dimaksud memperlihatkan ledakan raksasa.
FAB-3000 dilaporkan dikerahkan untuk pertama kalinya di desa Liptsy selama serangan Rusia pada Wilayah Kharkiv dua minggu lalu.
Pakar militer Rusia mengungkapkan bahwa bom FAB-3000 miliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan benteng terkuat sekalipun, lalu bahwa teknologi baru memungkinkan sasaran ditembakkan dengan tingkat akurasi yang digunakan tinggi.
Para pakar Barat juga mengakui bahwa FAB-3000 lalu bom-bom kecil yang dimaksud diresmikan dari udara, yang dimaksud di-upgrade Rusia dengan sayap pop-out juga navigasi satelit, memunculkan ancaman yang sangat serius bagi militer Ukraina.
Defense News menulis awal pekan ini bahwa pada beberapa bulan terakhir Rusia sudah pernah menggunakan persenjataan semacam ini berjuang melawan pasukan garis depan Ukraina. “Saat ini, tanah Ukraina semata-mata mempunyai sedikit kekuatan untuk bertarung dengan serangan bom,” tulis media spesialis militer itu pada laporannya.
Artikel ini disadur dari Rusia Serang New York di Donbas dengan Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas
