JENEWA – Organisasi Aspek Kesehatan Global (WHO) pada Selasa (2/7/2024) mengungkapkan 270 pasien dilaporkan mengungsi mandiri dari Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis dalam Kawasan Gaza pasca perintah pengungsian Israel.
Anadolu Agency melaporkan, Richard Peeperkorn, perwakilan WHO pada Wilayah Pendudukan Palestina, mengutarakan pada jumpa pers PBB dalam Jenewa bahwa perintah penyelamatan terbaru berdampak pada operasi di Rumah Sakit Eropa dalam Gaza, meskipun rumah sakit itu sendiri tidak ada berada ke bawah perintah evakuasi.
“Namun seperti yang disaksikan beberapa kali selama peperangan yang sedang berlangsung, ketidakamanan di sekitar rumah sakit dan juga kurangnya akses bagi pasien, tim kesehatan, dan juga pekerja kemanusiaan untuk memasok kembali komponen bakar, pasokan medis, air, kemudian makanan dapat menimbulkan rumah sakit bukan berfungsi dengan sangat cepat,” ungkap Peeperkorn memperingatkan.
Memperhatikan bahwa 270 pasien, selain staf medis, mengungsi mandiri pada Senin, ia mengungkapkan penyelamatan dari rumah sakit dilanjutkan Selasa pagi dengan bantuan Kementerian Bidang Kesehatan Palestina.
“Sekarang, semata-mata ada beberapa pasien yang tersisa dalam Rumah Sakit Kawasan Gaza Eropa, lalu tiga di rumah sakit lapangan Komite Palang Merah Internasional (ICRC),” ungkap dia.
Dia mencatatkan data sebagian besar pasien telah lama dirujuk ke Kompleks Medis Nasser.
Perwakilan WHO menambahkan Kementerian Aspek Kesehatan sudah mengajukan permohonan bantuan di memindahkan peralatan serta perlengkapan medis yang mana berharga pergi dari dari rumah sakit.
“WHO akan menyokong misi ini,” ungkap Peeperkorn berjanji.
Militer penjajah Israel, pada Senin, memerintahkan penduduk Khan Yunis timur untuk segera pergi, dengan alasan wilayah itu telah dilakukan berubah menjadi “zona pertempuran yang tersebut berbahaya”.
Pasukan Zionis memohon orang-orang untuk menuju ke “zona kemanusiaan” di dalam bagian barat kota, yang tersebut dikenal sebagai wilayah Al-Mawasi.
Artikel ini disadur dari WHO Ungkap 270 Pasien Mengungsi Sendiri dari Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis
