Ekonomi Bisnis

Rupiah Ambruk, Bos BI Sebut Tak Seburuk Won juga Yen

35
×

Rupiah Ambruk, Bos BI Sebut Tak Seburuk Won juga Yen

Sebarkan artikel ini
Rupiah Ambruk, Bos BI Sebut Tak Seburuk Won juga Yen

JAKARTA – Bank Tanah Air (BI) menegaskan pelemahan nilai tukar tiada belaka dialami Indonesia tapi juga negara lain imbas penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, indeks nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam mencapai level tertinggi 106,25 per 16 April 2024 atau mengalami apresiasi 4,86% dibandingkan dengan level akhir tahun 2023.

“Perkembangan ini memberikan tekanan depresiasi untuk hampir seluruh mata uang dunia, salah satunya nilai tukar Rupiah,” kata Perry Perry di konferensi pers RDG BI Siklus April 2024 secara virtual, Rabu (24/4/2024).

Adapun Yen Negeri Matahari Terbit kemudian dolar New Zealand setiap-tiap melemah 8,91% serta 6,12% (ytd), sementara mata uang kawasan, seperti Baht Thailand serta Won Korea per individu melemah 7,88% kemudian 6,55% (ytd). Sementara itu, pelemahan Rupiah sampai dengan 23 April 2024 tercatat tambahan rendah yakni 5,07% (ytd).

“Bank Indonesia terus menguatkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia, baik melalui intervensi di pangsa valas secara spot serta DNDF, pembelian SBN dari pangsa sekunder apabila diperlukan, pengelolaan likuiditas secara memadai, maupun langkah-langkah lain yang dimaksud diperlukan,” jelasnya.

Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga 6,25%, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.155

Strategi operasi moneter pro-market melalui instrumen SRBI, SVBI, lalu SUVBI terus dioptimalkan guna menawan masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

“Bank Tanah Air juga terus meningkatkan kekuatan koordinasi dengan pemerintah, perbankan, lalu bumi bisnis untuk mengupayakan implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023,” jelas Perr

Artikel ini disadur dari Rupiah Ambruk, Bos BI Sebut Tak Seburuk Won dan Yen