Berita Tanah Air

Rekam Jejak Digital dalam Ranah Pendidikan

53
×

Rekam Jejak Digital dalam Ranah Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan

JAKARTA – Kementerian Komunikasi kemudian Informatika (Kemenkominfo) RI mengadakan kegiatan talk show chip in “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan” pada SMA Negeri 85, Rabu (24/4/2024) juga berhasil dihadiri oleh lebih banyak dari 560 siswa. Talk show ini diselenggarakan pada rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 jt rakyat Indonesia pada 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Berdasarkan Survei Ukuran Literasi Digital Publik Negara Indonesia 2022 yang tersebut diselenggarakan oleh Kemenkominfo juga Katadata Insight Center pada 2021, disebutkan bahwa Nusantara masih berada pada kategori “sedang” dengan hitungan 3.49 dari 5,00. Pertemuan literasi digital pada lingkungan lembaga pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo pada mempercepat metamorfosis digital dalam sektor sekolah menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Kegiatan talk show chip in diawali dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi lalu Informatika Indonesia Semuel Abrijani Pangerapan yang dimaksud menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Indonesi agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital, juga memiliki kemampuan pada menanggulangi resiko yang digunakan muncul bersamanya. Semuel menyampaikan empat pilar utama literasi digital, yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, lalu Ketenteraman Digital.

Sambutan kedua sekaligus inisiasi kegiatan oleh Menteri Komunikasi juga Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang tersebut secara daring menyampaikan kegunaan perekonomian di kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja kemudian partisipasi warga di kegiatan berbasis sektor ekonomi digital. Menkominfo juga menghadirkan seluruh lapisan komunitas untuk berpartisipasi secara berpartisipasi pada bermacam kegiatan literasi digital untuk mewujudkan Nusantara terkoneksi serta semakin maju.

Kegiatan talk show chip in bertujuan memberi edukasi mengenai literasi digital dengan cara yang mana ringan diterima siswa. Sesi talk show dimulai dengan pemutaran video animasi berjudul “4 Jurus Literasi Digital”. Empat jurus yang tersebut dimaksud adalah Interaksi, Partisipasi, Kolaborasi, serta Kontrol diri agar para kontestan didik #MakinCakapDigital.

Penjelasan mengenai literasi digital kemudian disampaikan oleh tiga pemukim narasumber yang dipandu oleh moderator. Paparan pertama disampaikan oleh dosen UNJ sekaligus Jaringan Pegiat Literasi Digital Nugrahaeni Prananingrum.

Nugrahaeni mengungkapkan pentingnya berubah menjadi siswa yang berbudaya di dalam media sosial. Prinsip pertama yang mana harus diterapkan pelajar sebagai pengguna internet, teristimewa media sosial adalah sebelum menulis sesuatu, kita harus memikirkan dulu apa itu dampaknya. Jadi, apapun yang kita lakukan harus berfikir dan juga berpartisipasi dengan baik.

Kedua, menurut Nugrahaeni adalah kejujuran serta tanggung jawab. Paham pada etiket atau tata krama di globus digital. Kita harus berubah menjadi masyarakat Negara Indonesia yang tersebut ber-Pancasila lalu ber-Bhineka Tunggal Ika, baik dalam globus nyata maupun pada planet digital. Serta pastikan validitas berita yang diterima, apakah berasal dari sumber kredibel lalu terpercaya, lalu jangan ringan menyebarkan berita sebelum meyakinkan keabsahannya.

”Ini tata krama ke bumi digital waspadai konten negatif. Hal ini kaitannya dengan percakapan mengenai peraturan lalu norma-norma di dalam digital kemudian literasi masalah UUD ITE. Etika menyebabkan akun menggunakan identitas asli apalagi kita pada waktu belajar ke kelas, jangan sampai salah etika,” tutup Nugrahaeni.

Sementara narasumber kedua pada talk show chip in “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”, Penggiat Literasi serta Advokasi Sosial Ari Ujianto menjelaskan terhadap para pelajar mengenai digital safety agar aman bermedia sosial. Keaman digital adalah sebuah proses untuk menjamin pemanfaatan layanan digital, baik secara daring maupun bukan daring dapat direalisasikan secara aman. Tidak belaka untuk mengamakan data yang tersebut kita miliki, email pun juga melindungi data pribadi secara bersifat rahasia.

Artikel ini disadur dari Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan