Berita Tanah Air

Standard udara Ibukota Indonesia pagi ini baik usai diguyur hujan

21
×

Standard udara Ibukota Indonesia pagi ini baik usai diguyur hujan

Sebarkan artikel ini
Standard udara Ibukota Indonesi pagi ini baik usai diguyur hujan

DKI Jakarta – Standard udara di DKI Jakarta pada Hari Minggu pagi ini berdasarkan data Organisasi Pemantau Kualitas Udara masuk kategori baik usai diguyur hujan pada Hari Sabtu (6/7) juga berada ke kedudukan ke-47 di peringkat kota dengan kualitas udara lalu polusi kota terburuk di dalam dunia.

Berdasarkan data laman pemantau kualitas udara Organisasi Pemantau Kualitas Udara pada pukul 06.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) pada Ibukota berada dalam urutan ke-47 dengan hitungan 43 atau masuk di kategori baik dengan polusi udara Partikel Mikro kemudian nilai konsentrasi 7,8 mikrogram per meter kubik.

 

Angka itu mempunyai penjelasan tingkat kualitas udaranya baik yakni tingkat kualitas udara yang mana bukan memberikan efek bagi keseimbangan manusia atau hewan juga bukan berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang Partikel Mikro sebesar 0-50.

 

Sedangkan kategori tiada sehat walafiat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau mampu memunculkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

 

Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tiada berpengaruh pada kesegaran manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang dimaksud sensitif juga nilai estetika dengan rentang Debu Halus sebesar 51-100.

Lalu, kategori sangat bukan segar dengan rentang Debu Halus sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kebugaran pada banyak segmen populasi yang mana terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesegaran yang dimaksud penting pada populasi.

 

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa di hitungan 175, urutan kedua Lahore, Pakistan di dalam bilangan 163, urutan ketiga Kuwait City, Kuwait di bilangan bulat 158, urutan keempat Manama, Bahrain pada bilangan bulat 156, urutan kelima Kampala, Uganda dalam bilangan 141.

 

Lalu urutan keenam Dubai, Uni Emirat Arab ke hitungan 139, urutan ketujuh Santiago, Cile ke bilangan 109, urutan ke delapan Karachi, Pakistan di bilangan 93, urutan ke semmbilan Cairo City, Mesir di dalam bilangan 84, lalu urutan ke 10 Roma, Itali di dalam nomor 84.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI DKI Jakarta telah dilakukan meluncurkan media pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pengamat Standard Udara Bebas (SPKU)  tersebar pada kota metropolitan tersebut.
Dari SPKU tersebut, kemudian data yang mana diperoleh ditampilkan melalui wadah pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang tersebut sudah ada ada sebelumnya serta sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

 

Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di DKI Jakarta yang digunakan mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi juga Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia kemudian Vital Strategis.

Artikel ini disadur dari Kualitas udara Jakarta pagi ini baik usai diguyur hujan