Ekonomi Bisnis

Kolombia Tertarik Gabung BRICS, Support Datang dari Brasil

42
×

Kolombia Tertarik Gabung BRICS, Support Datang dari Brasil

Sebarkan artikel ini
Kolombia Tertarik Gabung BRICS, Support Datang dari Brasil

BOGOTA – Kolombia sedang melakukan pergerakan cepat untuk sanggup berubah menjadi anggota penuh BRICS sesegera mungkin, usai mendapatkan dukungan Brasil. Hal ini terungkap pada pernyataan sama-sama dari para pemimpin Brasil juga Kolombia, usai menyelenggarakan penghadapan di Bogota.

BRICS – yang digunakan sebelumnya terdiri dari Brasil , Rusia, India, China, kemudian Afrika Selatan – telah lama melakukan ekspansi besar-besaran. Ada empat negara lagi yang digunakan bergabung yakni – Ethiopia, Iran, Mesir, juga Uni Emirat Arab – pada awal tahun ini, lalu tak menangguhkan kemungkinan untuk semakin meluas ke depannya.

“Presiden (Petro menyatakan minat Kolombia untuk bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh sesegera mungkin, juga Presiden Lula menyambut inisiatif ini juga berjanji untuk mengiklankan pencalonan Kolombia,” bunyi pernyataan dari Luiz Inacio Lula da Silva juga Gustavo Petro.

Beberapa negara lain sudah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok kegiatan ekonomi non-Barat tersebut, bahwa ke antaranya telah secara resmi mengajukan proposal, di antaranya Venezuela, Thailand, Senegal, Kuba, Kazakhstan, Belarus, Bahrain, hingga Pakistan.

Pada bulan Februari, Venezuela mengumumkan pihaknya berharap dapat mengamankan keanggotaan BRICS pada perjumpaan puncak berikutnya ke Rusia pada bulan Oktober. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah lama menyatakan, bahwa munculnya globus multipolar baru “tidak dapat diubah,” dimana Ia menggambarkan kelompok BRICS sebagai “masa depan umat manusia.”

Nigeria pada bulan Maret juga mengungkapkan rencananya untuk bergabung dengan BRICS di dua tahun ke depan. Mereka meninjau keanggotaan BRICS sebagai cara untuk memproduksi suaranya didengar ke panggung global.

Sekitar 25 negara telah dilakukan menyatakan minat berubah jadi anggota BRICS pada waktu perjumpaan puncak ke kota Kazan Rusia pada bulan Oktober, lalu. Hal ini disampaikan duta besar Afrika Selatan untuk Rusia, Mzuvukile Jeff Maqetuka terhadap kantor berita TASS pada bulan Februari.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), BRICS pada waktu ini menyumbang sebanyak 36% dari Produk Domestik Bruto global pada hal paritas daya beli (PPP). Angka yang dimaksud unggul dibandingkan G7 -kelompok negara-negara maju- dengan lebih besar dari 30%.

Kepala the New Development Bank (NDB), Dilma Rousseff mengatakan, pada bulan Februari bahwa negara-negara anggota BRICS akan menyalip G7 pada kontribusi dia terhadap Produk Domestik Bruto global secara nominal di empat tahun ke depan. Menurutnya, pangsa kelompok BRICS terhadap dunia usaha global akan meningkat berubah menjadi 40% pada tahun 2028, sedangkan kelompok negara-negara maju G7 akan turun menjadi 27,8%.

Artikel ini disadur dari Kolombia Tertarik Gabung BRICS, Dukungan Datang dari Brasil