Berita Tanah Air

Ketua MUI Tegaskan Lebaran Ketupat Tak Bertentangan dengan Islam

34
×

Ketua MUI Tegaskan Lebaran Ketupat Tak Bertentangan dengan Islam

Sebarkan artikel ini
Ketua MUI Tegaskan Lebaran Ketupat Tak Bertentangan dengan Islam

JAKARTA – Ketua Sektor Kerukunan Antar-Umat Beragama Majelis Ulama Negara Indonesia (MUI) KH Yusnar Yusuf Rangkuti menyatakan Lebaran Ketupat tak bertentangan dengan Islam. Lebaran Ketupat merupakan budaya dan juga kearifan lokal yang dimaksud mewarnai sukacita Idulfitri di daerah.

Hal ini disampaikan Kiai Yusnar Yusuf menanggapi polemik Lebaran Ketupat yang tersebut mencuat ke media sosial. Sebagian pihak mempersoalkan Lebaran Ketupat yang dimaksud sejumlah diselenggarakan di dalam beberapa tempat oleh sebab itu tidaklah pernah diajarkan Nabi Muhammad SAW.

“Mengadakan Lebaran Ketupat itu tidaklah bertentangan dengan Islam. Hanya pemukim yang mana bukan suka belaka yang tersebut bilang Lebaran Ketupat itu bertentangan dengan syariat. Saya bukanlah penduduk Jawa, tapi saya suka dengan Lebaran Ketupat. Budaya yang seperti ini justru perlu disuarakan bahwa memang benar tidak ada menyalahi peraturan agama Islam,” kata KH Yusnar Yusuf Rangkuti dalam Jakarta, hari terakhir pekan (19/4/2024).

Seperti halnya Lebaran Ketupat yang mana berubah menjadi kebiasaan ketika Lebaran, mudik atau pulang kampung juga sebenarnya berasal dari kebiasaan rakyat Tanah Air ketika libur panjang. Mudik sejatinya komoditas budaya, bukanlah syariat agama, tapi pelaksanaannya diwujudkan oleh seluruh umat Islam di dalam Indonesi dikarenakan dinilai tak bertentangan dengan ajaran Islam.

Menurut Kiai Yusnar, mudik berubah menjadi bertentangan dengan syariat Islam jikalau di praktiknya, si pemudik secara sengaja berbuat hal yang membahayakan bagi keselamatan dirinya.

“Kita diperlukan bangun pemahaman terhadap masyarakat, kebiasaan seperti Lebaran Ketupat itu serupa halnya dengan mudik, bukan ada perkara agama yang mana dilanggar. Tapi seandainya ada yang tersebut berangkat mudik dengan ramai-ramai naik ke berhadapan dengan bus, kemudian jatuh, itu bunuh diri namanya. Jika seperti itu barulah dilarang agama,” katanya.

Ia berpendapat kebiasaan mudik ke masa Lebaran yang sudah ada meluas pada penduduk Nusantara akan lebih banyak baik lagi jikalau dilembagakan atau difasilitasi oleh pemerintah. Seperti melalui inisiatif perbaikan jalan dalam jalur mudik, sehingga warga mampu nyenyak kembali ke kampung halamannya.

Menurutnya, kebiasaan yang tersebut sarat dengan kearifan lokal seperti mudik serta Lebaran Ketupat penting mendapat apresiasi, akibat dapat memberikan efek positif terhadap kerukunan rakyat Indonesia.

“Saya kira beragam kearifan lokal yang ada telah berubah menjadi kebiasaan serta itu akhirnya menjadi budaya bagi orang-orang yang tersebut ada dalam Indonesia. Hal ini diantaranya mudik, yang mana berarti mengunjungi khalayak tua lalu keluarga ke kampung halamannya masing-masing,” ujarnya.

Artikel ini disadur dari Ketua MUI Tegaskan Lebaran Ketupat Tak Bertentangan dengan Islam