Ekonomi Bisnis

INDEF nilai perlu ada insentif untuk pelanggan menengah ke bawah

26
×

INDEF nilai perlu ada insentif untuk pelanggan menengah ke bawah

Sebarkan artikel ini
INDEF nilai diperlukan ada insentif untuk pelanggan menengah ke bawah

Pertumbuhan simpanan pengguna yang mana bernilai antara Rp100 jt hingga Rp200 jt belaka mencapai 2,96 persen pada April 2024, sangat jauh dalam bawah rata-rata pertumbuhan simpanan pengguna dari semua kelas yang mencapai 7,58 persen

Jakarta – Peneliti Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abdul Manap Pulungan menyatakan bahwa pemerintah wajib memberikan insentif untuk meningkatkan nilai simpanan pengguna kelas menengah ke bawah.

“Nasabah kelas menengah ke bawah yang tersebut (nilai simpanannya) satu miliar ke bawah gitu ya, nah ini yang dimaksud tidak ada dirawat, padahal ini yang tersebut berubah menjadi penopang ekonomi Indonesia dari sisi konsumsinya,” kata Abdul Manap Pulungan dalam Jakarta, Selasa.

Ia menyatakan bahwa pertumbuhan nilai simpanan klien kelas menengah ke bawah terus berkurang sejak Januari hingga April 2024.

Pertumbuhan simpanan klien yang digunakan bernilai antara Rp100 jt hingga Rp200 jt hanya saja mencapai 2,96 persen pada April 2024, sangat dalam bawah rata-rata pertumbuhan simpanan pelanggan dari semua kelas yang tersebut mencapai 7,58 persen pada bulan tersebut.

Bahkan hitungan yang dimaksud juga lebih besar rendah daripada pertumbuhan nilai simpanan pengguna kelas bawah, yakni yang digunakan bernilai pada bawah Rp100 juta, yang dimaksud mencapai 4,77 persen pada April 2024.

“Pertumbuhan kelas bawah memang sebenarnya masih bertambah 4,77 persen dikarenakan ada BLT (bantuan dengan segera tunai),” ucap Abdul.

Selain itu, lanjutnya, pertumbuhan simpanan pelanggan kelas menengah berhadapan dengan yang bernilai antara Rp2 miliar hingga Rp5 miliar juga klien kelas berhadapan dengan yang mana bernilai melebihi Rp5 miliar juga tercatat naik pada April 2024 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Pada bulan tersebut, kedua kelas pelanggan mencatatkan perkembangan nilai simpanan tiap-tiap sebesar 6,37 persen dan juga 10,2 persen.

Menurutnya, hal yang disebutkan dikarenakan masyarakat kelas melawan yang dimaksud juga menikmati berubah-ubah insentif, salah satunya insentif pajak jualan berhadapan dengan barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP).

“Nah kelas menengah ini tak dikasih apa-apa nih, makanya perkembangan tabungan dia itu belaka 2,96 persen,” ujar Abdul.

Padahal, menurutnya, warga kelas menengah merupakan kelompok yang tersebut rentan turun kelas pada saat berjalan guncangan ekonomi, teristimewa dari kenaikan harga jual komponen pokok.

Jika hal yang dimaksud terjadi, ia memaparkan bahwa konsumsi kelas menengah bisa saja jadi berkurang kemudian bukan dapat lagi berkontribusi untuk menopang perkembangan sektor ekonomi nasional.

“Kalau dia tidaklah konsumsi, berarti tiada akan bertambah ekonominya,” imbuh Abdul.

Artikel ini disadur dari INDEF nilai perlu ada insentif untuk nasabah menengah ke bawah