Berita Tanah Air

Apa Sikap Politik PDIP pada Pemerintahan Prabowo? Puan: Kita Lihat Besok

9
×

Apa Sikap Politik PDIP pada Pemerintahan Prabowo? Puan: Kita Lihat Besok

Sebarkan artikel ini
Apa Sikap Politik PDIP pada Pemerintahan Prabowo? Puan: Kita Lihat Besok

JAKARTA – Partai Demokrasi Negara Indonesia Perjuangan ( PDIP ) belum menentukan tempat yang dimaksud akan diambil pada periode pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberi sinyal bahwa langkah akan diambil pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP pada Ancol.

“Kita lihat besok (hasil Rakernas V PDIP),” kata Puan di dalam sela-sela pelaksanaan Rakernas yang digunakan dilakukan pada Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Hari Sabtu (25/5/2024).

Saat ini, kata Puan, partisipan Rakernas yang dimaksud terdiri dari Dewan Pimpinan Unit (DPC) juga Dewan Perwakilan Daerah (DPD) masih terus melakukan pembahasan pada rangka mempertimbangkan sikap PDIP.

“Sikap urusan politik nantinya akan diserahkan untuk Ketua Umum,” kata Ketua DPR itu.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan dengan tegas ketika ini dirinya berubah menjadi manusia provokator demi kebenaran lalu keadilan. Dalam pidato urusan politik di dalam membuka Rakernas V PDIP, Megawati meminta untuk seluruh kadernya untuk permanen berani berperang melawan ketidakadilan.
“Berani apa tidak? takut apa tidak? berani apa tidak? takut apa tidak? berani apa tidak? takut apa tidak?” tanya Megawati disambut gemuruh ribuan kader PDIP yang hadir di Rakernas V PDIP yang digunakan dilakukan pada Beach City International Stadium, Jakarta, hari terakhir pekan (24/5/2024).

Presiden ke-5 RI itu menyadari sikap untuk bertarung dengan ketidakadilan akan ditentang banyak pihak dengan mengemukakan bahwa sikap yang disebutkan sebagai bentuk provokasi.

“Nanti katanya saya ‘Bu Mega provokator’. Iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran lalu keadilan,” kata beliau menegaskan.

Pada pemilihan raya 2024, kata Megawati, telah dilakukan terbentuk anomali saat kecurangan secara Terstruktur, Sistematis, serta Massal (TSM) dibilang tak terjadi. Bahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim tak berjalan kecurangan selama kontestasi.

“Anomali itu tak dapat diprediksi, bisa jadi terbentuk seperti begitu saja, meledak begitu, begitu. Nah akibat apa? Kecurangan secara struktur, sistematis, juga masif, yang tersebut disebut TSM,” tuturnya.

Artikel ini disadur dari Apa Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo? Puan: Kita Lihat Besok