Berita Tanah Air

Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

29
×

Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

Sebarkan artikel ini
Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun

INDRAMAYU – Pengacara Alvin Lim berkesempatan mengunjungi Pondok Pesantren Al-Zaytun , Indramayu, beberapa waktu lalu. Dia ingin mengawasi dari dekat ponpes yang dimaksud dipimpin Panji Gumilang itu.

Selama ini yang tersebut dituduhkan kemudian berubah jadi penilaian warga luas ternyata sepenuhnya tidak ada benar. Apalagi ponpes yang disebutkan dituduh mengajarkan aliran sesat hingga tempat teroris. “Nggak ada, di dalam di tempat ini (Ponpes Al-Zaytun) hanya saja pusat pendidikan,” ujar Alvin, Hari Sabtu (11/5/2024).

Selain tempat pendidikan, Al-Zaytun juga merupakan tempat kejadian wirausaha. Ada peternakan ayam, pengolahan daging ayam, daging sapi, perkebunan pisang Cavendish, padi koshihikari, dan juga pengolahan ikan Tuna.

Dia menyimpulkan apa yang mana dikerjakan di pesantren itu seluruhnya adalah kemandirian pangan.

Terlebih, Alvin yang digunakan juga kuasa hukum Panji Gumilang pada perkara gugatan praperadilan penetapan dituduh Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Bareskrim Polri mengaku disambut baik ketika berkunjung ke pesantren oleh para santri.

Dia kemudian diberikan kesempatan menyampaikan sambutan pada momen tersebut. Hal itu menunjukkan semangat toleransi di beragama yang diajarkan Panji Gumilang melalui pesantrennya benar-benar dipraktikkan di hidup sehari-hari.

Kuasa hukum Panji Gumilang lainnya yang tersebut juga dari LQ Negara Indonesia Law Firm, Hamdani menuturkan komunitas sekitar ponpes cukup terbantu dengan penampilan Al-Zaytun. “Masyarakat bekerja di sini, ada yang tersebut petani, juga ada juga ke pembuatan kapal,” ujarnya.

“Pendidikan juga masih berjalan seperti biasanya tiada ada gangguan mental maupun halangan oleh sebab itu Al-Zaytun itu mendapatkan Akreditasi A Unggul. Semuanya berjalan sesuai on the track,” sambungnya.

Penilaian buruk tentang Al-Zaytun oleh sebab itu si penilai belum mengetahui secara secara langsung ponpes itu seperti apa dalamnya. Saat ini, Al-Zaytun tak dibantu pemda setempat, bahkan terkesan dipersulit pada berubah-ubah aspek.

“Jalanan masuk di dalam depan ponpes rusak. Padahal, lembaga lembaga pendidikan ini salah satu pembayar pajak terbesar kok malah tidaklah diperhatikan, tak dibantu malah izin sengaja dipersulit,” katanya.

Tak belaka itu, pajak bangunan kawasan ponpes malah dinaikkan 1.400 persen atau berkali-kali lipat yang digunakan fungsinya padahal untuk pendidikan.

“Pajak naik 1.478 persen itu dalam luar masuk akal. Gedung lembaga pendidikan yang digunakan seharusnya gratis nihil. Pajaknya kalau di istilah perpajakan ini malah mau dipajakin lalu dikenakan, padahal lembaga pendidikan,” ujar Hamdani.

Artikel ini disadur dari Alvin Lim: Panji Gumilang Lakukan Kemandirian Pangan lewat Ponpes Al-Zaytun