Berita Tanah Air

Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian

15
×

Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian

Sebarkan artikel ini
Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian

JAKARTA – Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, pembentukan kabinet pada pemerintahan baru periode 2024-2029 diharapkan dapat berbasis kompetensi yang tersebut lebih tinggi mengutamakan keahlian/kemampuan profesional (zaken kabinet). Hal itu diwujudkan agar mampu menguatkan fondasi metamorfosis Nusantara menuju Indonesia Emas 2045.

“Untuk menguatkan fondasi dapat diterapkan tiga area pembaharuan yaitu metamorfosis sosial, perubahan fundamental ekonomi, kemudian metamorfosis tata kelola. Sudah sepatutnya kabinet Prabowo memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap kemungkinan tantangan dan juga prospek yang mana muncul akibat bermacam inovasi dunia,” ujar Pontjo pada FGD bertema “Kabinet yang mana Representatif serta Profesional”, hari terakhir pekan (17/5/2024).

Pontjo menuturkan salah satu pembaharuan bola yang dimaksud harus sungguh-sungguh mendapat perhatian pemerintahan baru nanti adalah meningkatnya persaingan pemanfaatan sumber daya alam (SDA).

Perkembangan ini menuntut perbaikan pengelolaan kekayaan SDA yang mana selama ini bercorak “resource base” lalu bersifat ekstraktif menuju pengelolaan dengan peningkatan pemanfaatan sains, teknologi, juga inovasi.

“Upaya ini akan berkontribusi juga di menyokong percepatan tranformasi perekonomian Indonesi dari yang selama ini berbasis SDA (resource based economy) menuju sektor ekonomi berbasis sains juga teknologi (knowledge based economy),” kata Pontjo.

Model sektor ekonomi berbasis pengetahuan perlu terus diupayakan sebab dapat menstimulasi kreativitas pada penerapan sains lalu teknologi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan kapasitas sains kemudian teknologi, kekayaan kemudian lingkungan alam dapat didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan lalu kualitas hidup suatu bangsa.

“Negara-negara yang dimaksud sudah menjalankan sektor ekonomi berbasis pengetahuan seperti negara-negara Eropa pada umumnya juga beberapa negara Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan juga Taiwan ternyata lebih banyak mampu menyejahterakan rakyatnya daripada negara-negara yang tersebut hanya saja bersandar pada kekayaan SDA,” ungkapnya.

Menurut Pontjo, belajar dari pengalaman sukses negara-negara yang disebutkan telah seharusnya Nusantara terus berupaya mentransformasikan diri dari perekonomian berbasis ekstraktif, pertanian tradisional, juga manufaktur konvensional menuju ekonomi berbasis sains kemudian teknologi (knowledge based economy).

Inilah salah satu harapan besar yang dimaksud wajib dititipkan terhadap kabinet baru nanti. Selanjutnya yang tersebut juga harus berubah menjadi perhatian pemerintahan baru nanti secara sungguh-sungguh adalah inovasi geopolitik dunia.

“Dinamika geopolitik global ke depan akan berubah menjadi tantangan bagi setiap negara tiada terkecuali Indonesia. Perkembangan geopolitik dapat berdampak terhadap beraneka sektor hidup juga tatanan global. Ketidakstabilan geopolitik dapat menyebabkan bermacam krisis utamanya krisis pangan juga energi yang dimaksud selanjutnya memulai ketidakpastian geoekonomi di dalam tingkat global,” ujar Pontjo.

Artikel ini disadur dari Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian