Teknologi

Kecerdasan Buatan Membuat Gadget Cerdas Semakin Mudah Diretas, Hal ini Cara Tetap Aman

38
×

Kecerdasan Buatan Membuat Gadget Cerdas Semakin Mudah Diretas, Hal ini Cara Tetap Aman

Sebarkan artikel ini
Kecerdasan Buatan Membuat Perangkat Genggam Cerdas Semakin Mudah Diretas, Hal ini Cara Tetap Aman

JAKARTA – Kemajuan teknologi ibarat dua sisi mata pisau. Jika bukan digunakan dengan bijak, akan mendatangkan kerugian. Di sisi satu, peluncuran teknologi juga semakin memudahkan pekerjaan namun bahaya kejahatan siber mengintai setiap saat.

Hal ini juga berlaku untuk perangkat pintar seperti jam tangan, bel pintu, sistem keamanan rumah, lampu juga perangkat internet of things (IoT) lainnya. Sebab perangkat yang mana didukung oleh Teknologi AI membutuhkan personalisasi dari pengguna sehingga menyimpan data-data penting.

Produsen juga mengoleksi data pengguna di jumlah agregat besar untuk memverifikasi perangkat pintar ini responsif serta dipersonalisasi. Hal ini tentu menghasilkan pengguna berisiko dieksploitasi oleh penjahat siber, seperti peretas yang dimaksud ingin mencuri data.

Melansir dari The Conversation, Rabu (17/4/2024) seiring Kecerdasan Buatan berubah menjadi semakin populer, konsumen juga perlu berubah jadi lebih besar cerdas. Mereka harus menyadari pentingnya pemeliharaan yang dimaksud diperlukan untuk kekal aman dari serangan siber.

Pemikiran Internet of Things lahir di mana teknologi mulai menghubungkan perangkat fisik sehari-hari seperti kulkas, penyedot debu, juga kamera bel pintu ke internet. Sekarang diperkirakan ada sekitar 17 miliar perangkat Internet of Things dalam seluruh dunia.

Perangkat Internet of Everything yang tersebut ada sebelum Teknologi AI umumnya memiliki fungsi tambahan simpel juga lebih tinggi statis, sehingga risiko privasi data kemudian keamanan berubah menjadi lebih banyak rendah. Alat ini dapat terhubung ke internet dan juga melakukan tugas tertentu yang tersebut telah dilakukan diprogramkan untuk dilakukan, seperti mematikan lampu dari jarak jauh.

Namun, perangkat yang dimaksud tak bisa jadi belajar dari interaksi pengguna atau menyesuaikan fungsinya dari waktu ke waktu. Produsen mengintegrasikan Kecerdasan Buatan ke pada perangkat Jaringan Pintar untuk membantu mereka “memahami” serta melayani permintaan juga perilaku pengguna dengan lebih banyak baik.

Namun, ini juga membuatnya kurang aman. Dengan Kecerdasan Buatan yang dimaksud sekarang tertanam pada perangkat tersebut, ini sebenarnya membuka kumpulan jalur baru bagi penjahat bola maya. Misalnya, peretas dapat menggunakan input yang digunakan sengaja menyebabkan Teknologi AI dalam perangkat yang dimaksud bukan berfungsi. Mereka juga dapat “meracuni” data pelatihan model Kecerdasan Buatan untuk membuatnya berperilaku dengan cara tertentu.

Selain itu, penjahat siber dapat memperoleh data pelatihan Teknologi AI melalui serangan inversi model. Jika model Kecerdasan Buatan telah lama dilatih pada data pribadi atau sensitif, replikasi model ini memiliki kemungkinan dapat mengekspos informasi yang seharusnya masih rahasia.

Artikel ini disadur dari AI Membuat Perangkat Pintar Semakin Mudah Diretas, Ini Cara Tetap Aman