Entertainment

Panggung konser Taylor Swift pada Dublin alami kehancuran

22
×

Panggung konser Taylor Swift pada Dublin alami kehancuran

Sebarkan artikel ini
Panggung konser Taylor Swift pada Dublin alami kehancuran

Ibukota Indonesia – Penyanyi Taylor Swift (34) mengalami masalah di sistem panggung selama konser Eras Tour keduanya dalam Dublin, Irlandia pada hari Hari Sabtu (29/6), tetapi salah satu penari akhirnya dapat membantunya.

Dilaporkan People pada Mingguan (30/6) waktu setempat, ketika membawakan lagu “The Smallest Man Who Ever Lived” yang digunakan berubah menjadi bagian utama dari setlist tur Tortured Poets Department, superstar pop itu terdampar di udara dalam media Aviva Stadium Dublin setelahnya ia tak mundur sesuai rencana.

Alih-alih menghilang ke panggung seperti media di seberangnya yang digunakan menampung salah satu penari cadangannya, bagian dari bangunan tempat penyanyi itu justru berdiri masih tertanam kuat.

Namun sebagai profesional, Swift dan juga penarinya Jan Ravnik dapat menangani kecelakaan teknis dengan lancar.

Tanpa membuang waktu, Ravnik berjalan ke media sang bintang segera setelahnya miliknya mencapai lantai, juga membantunya turun dengan simpel pada waktu ia tersenyum padanya.

Kini, keduanya berada dalam tanah datar, Swift serta Ravnik menjalankan aktivitas seperti biasa, kembali ke formasi pada lagu “The Smallest Man Who Ever Lived”, pada mana sekelompok penari muncul untuk beberapa koreografi yang dimaksud terinspirasi dari marching band.

Dalam acara Eras Tour yang sama, Swift membuka dengan Folklore kemudian mengungkapkan bahwa Irlandia memainkan peran besar pada pengembangan kisah album era pandemi yang tersebut terinspirasi fantasi tersebut.

Setelah membawakan "Cardigan", single utama dari rekaman tersebut, yang dimaksud menghadirkan pulang Grammy untuk album terbaik tahun ini pada tahun 2021, Swift mengemukakan untuk penonton, "Cerita rakyat secara umum, itu semata-mata milik Irlandia. Bagaimana saya membayangkan bola album terlihat seperti Irlandia. Bercerita dengan sejumlah karakter berbeda. Kalian juga sudah ada menyimpannya. Itu sangat Irlandia ceritanya,” katanya mengacu pada kisah melankolis di album hit tersebut.

“Ketika saya menimbulkan album ini, dua hari pasca pandemi, saya memulai Folklore, saya tak berada di Irlandia. Jadi saya harus memproduksi album pada mana globus imajiner yang digunakan saya pura-pura datangi setiap hari selama saya berada menulisnya. Jujur saja, kelihatannya Irlandia. Jadi kita kembali ke tempat selama kita!," kata pemenang Grammy itu terhadap penonton.

Pertunjukan pertama penyanyi itu pada Dublin pada Jumat, 28 Juni, juga dipenuhi dengan kebanggaan Irlandia.

Selama lagu Red "We Are Never Ever Getting Back Together", salah satu penari cadangannya, Kameron Saunders berpartisipasi pada tradisi Swiftian, yaitu memberikan sapaan terhadap setiap negara tuan rumah Eras Tour di bahasa aslinya.

Saunders meneriakkan ungkapan Irlandia "póg mo thóin", yang digunakan di bahasa Inggris berarti "cium pantatku".

Waktu senja pertama di Dublin juga mengamati Swift mengenakan crop top oranye kemudian rok hijau ombré yang dimaksud berkilau lalu penuh gaya, mengangguk pada bendera negara.

 

Artikel ini disadur dari Panggung konser Taylor Swift di Dublin alami kerusakan