Kesehatan

Rutin Konsumsi Jalan keluar Darah Tinggi Apakah Tetap Bisa Kena Stroke?

25
×

Rutin Konsumsi Jalan keluar Darah Tinggi Apakah Tetap Bisa Kena Stroke?

Sebarkan artikel ini
Rutin Konsumsi Jalan meninggalkan Darah Tinggi Apakah Tetap Bisa Kena Stroke?

JAKARTA – Orang yang digunakan sudah ada minum obat darah tinggi secara teratur, apakah masih ada kemungkinan terkena stroke?

Hipertensi atau darah tinggi merupakan satu dari lima penyakit dengan risiko kematian tertinggi dalam Indonesia. Pasalnya, seseorang yang dimaksud mengidap hipertensi dapat mengalami hambatan penyakit lain seperti jantung hingga stroke.

Pasien hipertensi wajib secara rutin minum obat secara teratur. Solusi ini berfungsi untuk membantu menurunkan kadar darah di tubuh. Namun, apakah meskipun sudah ada rutin mengonsumsi obat darah tinggi akan tetap terkena storke?

Ahli Hematologi-Onkologi Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD menjelaskan, hal itu masih ada kemungkinan. Tapi, lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan darah besar yang tiada diobati.

“Karena stroke itu kan sebagian besar ada bekuan pada kepala, namun sanggup juga lantaran pendarahan di dalam pembuluh darah otak. Jadi dapat lantaran sumbatan serta dapat juga dikarenakan pendarahan,” ujar Prof Zubairi, diambil dari akun X @profesorzubairi, Hari Minggu (30/6/2024).

Prof. Zubairi menambahkan, sumbatan yang disebutkan penyebabnya macam-macam, mulai darah tinggi, kolesterol, hingga kencing manis. Kalau cuma hipertensi yang digunakan terkontrol namun diabetesnya masih tinggi, tentu masih dapat menyebabkan stroke.

“Demikian pula kalau penyebabnya darah kental. Misalnya ada warga dengan penyakit Polisitemia, Hb 20 kalau bukan diturunkan maka meskipun tekanan darahnya normal masih bisa saja berlangsung stroke,” jelasnya.

“Kemudian pada warga dengan darah kental. Kemarin pada era pandemi kita takut terjadi D-dimer besar berarti ada darah kental. Itu dapat enteng terkena serangan jantung, stroke, ataupun emboli paru,” lanjut Prof. Zubairi.

Dalam hal ini, lanjut Prof. Zubairi, selain obat darah tinggi maka diperlukan juga obat pengencer. Nanti dokter akan memilihkan obat untuk pasien.


“Yang terpenting adalah diagnosis dulu, Anda sakit apa. Kalau hipertensi tok, ya sudah. Tetapi kalau ada beberapa penyakit yang digunakan lain, jangan lupa diobati juga,” katanya.

Prof. Zubairi pun menyarankan untuk komunitas untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Sebab, bila masih mengidap stroke atau penyakit lain ke tahap awal masih sanggup disembuhkan.

“Tidak penting khawatir, sekarang kalaupun punya enam penyakit, enam-enamnya mampu diobati kemudian terkontrol. Risiko kematian, stroke, serangan jantung akan sangat berkurang,” tutupnya.

Artikel ini disadur dari Rutin Konsumsi Obat Darah Tinggi Apakah Tetap Bisa Kena Stroke?