Teknologi

Baru disahkan, Perpres perihal bidang gim berdampak bagi pelaku gim

28
×

Baru disahkan, Perpres perihal bidang gim berdampak bagi pelaku gim

Sebarkan artikel ini
Baru disahkan, Perpres perihal bidang gim berdampak bagi pelaku gim

Ibukota – Deputi Pengembangunan Talenta Asosiasi Game Tanah Air (AGI) Ibnu Raziq, di Jakarta, Sabtu, mengungkap dampak positif yang mana dirasakan pelaku bidang gim pasca disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan Industri Gim Nasional.

Meski belum lama disahkan sejak Februari lalu, Perpres yang dimaksud menyebabkan sektor gim semakin diakui di Tanah Air, kata Ibnu.

“Salah satu dampak paling terasa, begitu berbagai program-program kemudian acara-acara terkait gim berubah menjadi tambahan sederhana dari pelaku gim untuk mencari dukungan atau pun sponsor dari pihak lain, baik acara kampus, pemerintah, hingga swasta, dia sudah ada mengerti prospek lapangan usaha gim lokal,” ujar Ibnu.

Dibandingkan sebelum adanya Perpres, menurut Ibnu, berbagai pihak yang tersebut masih meragukan bidang gim lokal, serta belum mengerti akan besarnya prospek industri dalam sektor gim.

Lebih lanjut, Ibnu mengungkap bahwa sektor gim pada Indonesia, khususnya pengembang gim (game developer), pada masa kini sudah dapat bersaing dengan pengembang internasional, walau masih pada kelas-kelas gim tertentu.

Walaupun jumlahnya belum banyak, beberapa pengembang gim lokal telah dilakukan mampu bertengger dengan pengembang-pengembang global.

“Kalau untuk gim kelas tinggi, seperti Hollywood, Jepang, atau gim dengan grafik tinggi, Negara Indonesia ini masih banyak yang tersebut wajib dikejar, tapi kalau di dalam skala kecil, ketika ini kita sudah ada dapat bersaing dengan merekan (pengembang gim internasional),” Ibnu menjelaskan.

Adapun Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Penguraian Industri Gim Nasional dibuat sebagai langkah untuk menyelesaikan tantangan di pengembangan sektor gim Indonesia, seperti kurangnya dana kemudian Sumber Daya Orang (SDM), permasalahan teknis, sekaligus untuk menyatukan langkah para pemangku kepentingan.

Perpres yang dimaksud mengkaji tentang pengembangan sumber daya manusia, peningkatan pemasaran kemudian akses ke pasar, pengembangan lapangan usaha perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pengaktifan akses pembiayaan juga permodalan, penguatan regulasi, dan juga aktivasi gim Indonesi dalam kawasan regional juga global.

Berdasarkan data “Outlook Wisata & Kondisi Keuangan Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Peluang Usaha Pariwisata kemudian Kondisi Keuangan Kreatif (Kemenparekraf), subsektor program dan juga gim berhasil menyumbang Barang Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.

Aplikasi kemudian gim menjadi subsektor dengan laju peningkatan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelahnya subsektor televisi lalu radio (9,48 persen).

Artikel ini disadur dari Baru disahkan, Perpres soal industri gim berdampak bagi pelaku gim