Berita Tanah Air

Stafsus Menteri BUMN: Belanja item UMKM ke 2023 capai Rp44 triliun

33
×

Stafsus Menteri BUMN: Belanja item UMKM ke 2023 capai Rp44 triliun

Sebarkan artikel ini
Stafsus Menteri BUMN: Belanja item UMKM ke 2023 capai Rp44 triliun

DKI Jakarta – Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengutarakan bahwa pihaknya melakukan pembelanjaan barang UMKM pada tahun 2023 dengan nilai sekitar Rp44 triliun.

“Tahun 2023, ada Rp44 triliun telah belanja dalam UMKM. Jadi, BUMN telah belanja ke UMKM itu sudah ada mencapai Rp44 triliun,” katanya usai meresmikan Vending Machine UMKM PT Pegadaian di dalam Jakarta, Rabu.

Arya menyampaikan bahwa sebelumnya terdapat beberapa pertanyaan mengapa belanja ke luar negeri. Namun ia menegaskan bahwa pada tahun 2023 BUMN telah lama melakukan pembelanjaan item UMKM pada negeri dengan nilai mencapai Rp44 triliun.

Dia menuturkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir telah dilakukan menginstruksikan terhadap jajarannya untuk melakukan pembelian produk-produk UMKM khususnya yang dimaksud ada di di negeri.

“Jadi, berbagai sekali khalayak bilang ini BUMN-BUMN kalau beli barang kenapa sih harus keluar, ke UMKM dong. Jadi, telah ada Rp44 triliun BUMN beli barang UMKM pada negeri,” ujar Arya.

Meski begitu, Arya tidaklah menjelaskan lebih lanjut pada terkait jenis-jenis atau produk-produk apa cuma yang digunakan sudah dibeli oleh Kementerian BUMN dari produk-produk yang dihasilkan dari pelaku UMKM dalam Tanah Air.

Lebih lanjut Arya menuturkan bahwa Kementerian BUMN berada dalam berupaya membantu agar barang produk-produk UMKM mendapatkan kemudahan di memasarkan khususnya pada domestik.

Salah satu upaya yang mana direalisasikan adalah dengan menggalakkan penyelenggaraan mesin penjual otomatis atau Vending Machine pada setiap kantor BUMN di mana  mesin yang disebutkan telah dilakukan terpasang di dalam kantor pusat BUMN hingga bandara dan juga kereta api.

Dengan rencana ekspansi ke kapal Pelni, langkah ini akan memberikan kemudahan yang sangat dibutuhkan bagi penumpang kapal yang digunakan seringkali terbatas di perjalanan mereka.

“Pak Erick (Menteri BUMN) bilang coba cari cara bagaimana agar karyawan BUMN membeli item UMKM. Jadi, keluarlah yang mana namanya Vending Machine,” katanya.

Dia menuturkan langkah yang dimaksud memungkinkan akses yang lebih besar ringan bagi warga untuk membeli barang tanpa harus mengunjungi toko fisik.

“Ini adalah usahanya Pak Erick Menteri BUMN supaya komoditas teman-teman UMKM dapat segera dibeli oleh karyawan kita. Jadi, kalau karyawan kerja pagi pagi atau siang, iseng iseng dari pada meninggalkan (beli makanan ringan atau cemilan), di dalam di sini (Vending Machine) ada”, imbuh Arya.

Staf Ahli Area Keuangan dan juga Pengembangunan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting diwawancara awak media di sela peresmian Vending Machine UMKM PT Pegadaian di Jakarta, Rabu (5/6/2024). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Staf Ahli Area Keuangan dan juga Penguraian UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengutarakan bahwa pihaknya tidak hanya sekali melakukan pembelian komoditas UMKM tetapi juga melakukan pendampingan atau pembinaan, pembiayaan, hingga membantu di pemasaran.

“Kami ungkapkan bahwa dukungan BUMN itu nyata tiga hal, pada pembinaan kemudian pelatihan maupun dukungan di pembiayaan lalu di dalam dukungan pemasaran,” kata Loto.

Sementara itu dari sisi bantuan pemasaran, Loto mengungkapkan bahwa terobosan yang tersebut diwujudkan oleh Kementerian BUMN yakni dengan menghadirkan Vending Machine, di luar kegiatan seperti bazar kemudian pameran maupun pemasaran ketika ada rapat.

“Dalam hal ini ada terobosan baru dari Pak Arya lalu pasukan dari Kementerian BUMN tentunya dimotori oleh Pak Arya dengan Vending Machine. Walaupun bukan dijaga oleh PIC secara langsung secara fisik tapi Vending Machine bisa saja melayani,” ujar Loto.

Menurutnya, Vending Machine menjadi simbol komitmen Kementerian BUMN dan juga lainnya pada menggali kanal pemasaran yang relevan kemudian sesuai dengan perkembangan zaman.

Dia berharap, melalui hal itu, hasil UMKM yang dimaksud dibina oleh BUMN akan terserap dengan baik di dalam pasar, menggalang pertumbuhan juga keberlanjutan sektor yang dimaksud pada Indonesia.

“Kementerian BUMN terus menggali kanal kanal pemasaran yang mana relevan, yang mana kekinian, dengan harapan semoga barang UMKM ini pasca dibina oleh BUMN sanggup terserap ke pasaran,” imbuh Loto.

Artikel ini disadur dari Stafsus Menteri BUMN: Belanja produk UMKM di 2023 capai Rp44 triliun