JAKARTA – Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alamsyah menyatakan, pernah mengeluarkan uang Rp317 jt untuk keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada waktu masih menjabat Menteri Pertanian.
Pernyataan itu disampaikan Andi pada waktu bermetamorfosis menjadi saksi pada sidang persoalan hukum dugaan pemerasan kemudian gratifikasi ke lingkungan Kementan dengan terdakwa SYL juga dua anak buahnya.
Awalnya, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyakan saksi perihal permintaan uang yang dialokasikan untuk keperluan di dalam luar kedinasan SYL selaku Menteri Pertanian.
“Kalau untuk kegiatan-kegiatan yang mana tidak ada berkaitan dengan kedinasan yang tersebut saksi penuhi ada berapa?” tanya Jaksa pada ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Hari Senin (20/5/2024).
“Sekitar Rp317 juta,” jawab Saksi.
Andi menjelaskan, uang yang dimaksud diminta untuk bervariasi macam keperluan SYL, mulai dari perjalanan pada dan juga luar negeri hingga servis mobil SYL.
“Selama saya menjabat jadi Dirjen Perkebunan ada tiket perjalanan keluarga Pak Menteri dari Makassar tanggal 17 Desember 2022 itu permintaannya dari Pak Panji ke travel sebesar Rp36 juta,” katanya.
“Kemudian, pada 31 Januari 2023 ada kekurangan yang saya komunikasikan tadi sebab kita tiada mampu membayar semua tahapan umrah itu, 31 Januari 2023 kami bergabung sharing terkait dengan kekurangan perjalanan dinas luar negeri yang digunakan terkait dengan umrah itu sebesar Rp159 jt kami serahkan ke Biro Umum serta Pengadaan Sekjen. Terus ada tanggal 30 Agustus 2022 kegiatan Pak Menteri dalam Karawang, ini dengan Pak Kiai, ini penyampainnya ke Pak Arif sebesar Rp102 juta. Terus ada servis mobil Mercy Pak Menteri tanggal 22 Juli 2022 yang digunakan dimintakan Pak Panji,” sambungnya.
Artikel ini disadur dari Dirjen Perkebunan Ungkap Pernah Diminta Uang Rp317 Juta untuk Keperluan SYL
