Berita Tanah Air

Tantangan juga Kans Industri Media Komunitas pada Digitalisasi Ruang Publik

25
×

Tantangan juga Kans Industri Media Komunitas pada Digitalisasi Ruang Publik

Sebarkan artikel ini
Tantangan juga Kans Industri Dunia Pers Komunitas pada Digitalisasi Ruang Publik

Dr. Ika Yuliasari
Dosen Fakultas Pengetahuan Komunikasi Universitas Jayabaya
Ketua Departemen Organisasi Pertemuan Komunikasi Pembangunan Negara Indonesia ( FORKAPI)

PERKEMBANGAN teknologi komunikasi pada masa revolusi sektor 4.0 kemudian society 5.0 menyebabkan dampak kompleks di sistem hidup warga Indonesia. Pengembangan arus informasi dalam media internet menunjukkan bahwa komunitas sudah pernah mengakses kemudian menggunakan perangkat teknologi komunikasi untuk pemenuhan keperluan informasi.

Digitalisasi media komunikasi mengakibatkan dampak konvergensi media dengan pemanfaatan teknologi digital. Regulasi pemerintah Republik Nusantara tentang televisi digital, radio digital serta konvergensi media baru memberikan ruang bagi media konvensional untuk melakukan tranformasi media.

Di masa globalisasi, beragam media baru berkembang di sistem komunikasi tanpa sekat di dalam belahan dunia, namun demikian ke tingkat lokal terdapat media komunitas yang dimaksud dibangun dengan semangat komunitas lokal. Fenomena tentang media komunitas yang disebutkan sesuai dengan regulasi Undang-Undang Penyiaran Republik Negara Indonesia yakni media komunitas yang tersebut dibangun penduduk lokal dipergunakan untuk pemenuhan permintaan informasi rakyat lokal seperti televisi komunitas, radio komunitas, buletin komunitas, majalah komunitas serta sebagainya .

Dinamika media komunikasi di dalam era digital merefleksikan perilaku komunikasi warga juga media yang tersebut bersifat interaktif. Selaras dengan pendapat Habermas pada Hardiman (2009) ruang umum merupakan ruang bebas dimana individu dapat berbicara serta berdiskusi dengan kesetaraan. Perbincangan dapat terjadi dalam bervariasi ruang atau forum pada mana rakyat berkumpul melakukan tindakan komunikasi. Eksistensi media komunikasi diantaranya media komunitas berubah jadi manifestasi ruang publik. Dunia Pers komunitas mempunyai kekhasan yakni komunitas yang tersebut terfokus pada keperluan informasi sama, partisipasi komunitas dan juga jangkauan distribusi informasi sesuai area geografis. Di laman AMARC internasional (Organisasi Radio Komunitas Dunia) dijelaskan bahwa radio komunitas tak bertujuan meraih keuntungan, berorientasi kepentingan masyarakat dan juga pengembangan komunitas juga membangkitkan partisipasi masyarakat. (amarc-ap.org).

Ruang lingkup media komunitas mengacu pada konsep media komunikasi. Dunia Pers komunikasi menurut Mc.Quail (2017) berperan sebagai sumber kekuatan, alat kontrol publik, wahana pengembangan budaya kemudian forum untuk mengomunikasikan realitas hidup masyarakat. Penyelenggaraan media komunitas di dalam Negara Indonesia diatur pada Undang-Undang Penyiaran dan juga berbentuk sebagai lembaga berbadan hukum, dirintis lalu dikelola oleh komunitas untuk melayani kepentingan komunitas. Media Massa komunitas dapat menyampaikan informasi tentang budaya, pendidikan, juga informasi terkait identitas bangsa Indonesia. Perbedaan mendasar media komunitas dibandingkan media komunikasi lainnya adalah bersifat independen juga tujuan penyiaran tak mengutamakan aspek komersial. Namun demikian, media komunitas dapat mempergunakan kesempatan hibah, sponsor, lalu kontribusi pihak yang tiada mengikat kebijakan operasional.

Merujuk pada regulasi yang digunakan berlaku, maka media komunitas dapat menetapkan pada fokus pelayanan informasi di dalam bidang pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM), lingkungan, pertanian, budaya, agama, lalu sebagainya . Sebagai contoh media komunitas di dalam wilayah perbatasan Republik Nusantara dengan negara tetangga dapat berkolaborasi lalu membantu acara Radio Republik Indonesi pada penguatan identitas bangsa.

Berdasarkan hasil riset Yuliasari (2023) tentang media komunitas ke wilayah perdesaan diperoleh temuan bahwa radio komunitas dapat mempertahankan eksistensi dengan beberapa dukungan yakni legalitas media komunitas, kebijakan pemerintah pada tingkat wilayah hingga tingkat kecamatan serta kelurahan, partisipasi masyarakat sebagai pengelola, pembaruan strategi publikasi media komunitas juga kemitraan. Jejaring lembaga pada operasionalisasi media komunitas memberikan kemudahan bagi pengelola media komunitas untuk merancang dan juga distribusi informasi, meningkatkan manajemen media komunitas kemudian mengembangkan acara pemberdayaan masyarakat. Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) adalah organisasi nasional media komunitas yang menaungi lembaga radio komunitas pada Indonesia.

Terkait pendanaan radio komunitas, pengelola media komunitas dapat memanfaatkan dana hibah, sponsor, sumbangan pihak mitra lalu iklan layanan masyarakat. Pembatasan sumber dana pada operasionalisasi media komunitas merupakan upaya pengelola media komunitas untuk menjaga independensi . Selaras fenomena komunikasi digital dewasa ini, sebagian besar pengelola media komunitas melakukan pembaharuan dan juga kreasi di penyiaran dengan konvergensi media yakni radio streaming, YouTube, Website, Instagram, lalu Facebook .Kreativitas pengelola media komunitas pada digitalisasi ruang umum merupakan upaya di meningkatkan kualitas siaran dan juga menjangkau target khalayak yang digunakan tambahan luas.

Artikel ini disadur dari Tantangan dan Peluang Media Komunitas dalam Digitalisasi Ruang Publik