Berita Tanah Air

Hari Bakti Dokter Indonesi lalu Penggalangan Dana Pendidikan

27
×

Hari Bakti Dokter Indonesi lalu Penggalangan Dana Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Hari Bakti Dokter Indonesi setelah itu Penggalangan Dana Pendidikan

Zaenal Abidin
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Negara Indonesia (IDI) 2012-2015

MENJELANG Seabad Kebangkitan Nasional 20 Mei 2008, Ikatan Dokter Nusantara (IDI) memprakarsai kegiatan bertema “Seabad Kebangkitan Nasional serta Seabad Kiprah Dokter Indonesia” dengan sub-temanya “Semangat Kebangkitan Nasional adalah Semangat Dokter Nusantara Menyehatkan Bangsa”. Puncak dari seluruh rangkaian kegiatan ini berlangsung dalam Istana Negara, 28 Mei 2008.

Katika itu, Presiden RI Susilo Bambang Yoedoyono (SBY) sangat berterima kasih lalu menggalang kegiatan ini. Dalam sambutan lalu amanatnya, Presiden SBY menyatakan, “Dengan resmi menyokong tanggal 20 Mei berubah menjadi Hari Bakti Dokter Tanah Air (HBDI).”

Presiden SBY pun tak lupa menyampaikan tiga harapan lalu ajakan khusus untuk IDI juga secara umumnya untuk jajaran keseimbangan negeri ini. Pertama, teruslah menjalankan “Trias Peran dokter” (agent of treatment, agent of social change, dan juga agent of development).

Kedua, terus tingkatkan kepedulian, empati, serta kesetiakawanan sosial khususnya ketika negara kita mengalami dampak kritis. Ketiga, terus tingkatkan profesionalitas dan juga kapabilitas dokter kemudian tenaga kesejahteraan negeri ini. Kita harus setara dengan dokter dan juga tenaga kebugaran negara mana pun. Kalau merekan bisa, ya kita bisa.

Menurut Presiden SBY, Nusantara mampu berubah menjadi negara maju juga sejahtera pada abad 21 apabila kita memiliki tiga kondisi fundamental. Syarat pertama, kemandirian. Menjadi bangsa yang mana dapat mengembangkan dirinya, self-generating nation. Kita punya sumber daya. Kita punya potensi. Mari kita bangun. Bahwa kita dapat serta tiada harus tergantung pada pihak lain tapi mendayagunakan yang kita miliki, tentu di kerjasama internasional yang dimaksud sehat, positif, dan juga menyebabkan faedah bagi bangsa kita.

Kedua, adalah daya saing yang tersebut tinggi. Dengan penguasaan pengetahuan lalu teknologi, kita harus miliki keunggulan, mempunyai daya saing sehingga mampu berkompetisi dengan negara manapun juga di era globalisasi ini. Ketiga, yang dimaksud bukan kalah pentingnya kemudian yang tersebut mendasar adalah kita mesti terus memulai pembangunan dan juga mempunyai peradaban sebagai bangsa terhormat, civilization.

Bangsa yang mana mempunyai jati diri kemudian karakter yang baik adalah bangsa yang digunakan rukun satu identik lain, bangsa yang tersebut mampu menyelesaikan masalahnya secara damai, demokratis, juga civilized. Banyak hal yang dimaksud mesti kita bangun sehingga kita berubah menjadi bangsa yang mana miliki peradaban yang digunakan tinggi. Dan tentunya IDI, sebagai bagian dari komponen bangsa, bergabung memperkuat, membangun, mencapai tiga asal fundamental ini.

Berbagai kegiatan yang digunakan diselenggarakan oleh jajaran IDI untuk menyongsong Seabad Kebangkitan Nasional lalu Seabad Kiprah Dokter Indonesi 2008, namun yang tersebut merupakan inti HBDI saat itu adalah “pembebasan jasa medik” bagi seluruh dokter Negara Indonesia yang mana berpraktik pada hari H (20 Mei 2008). Pembebasan jasa medik inilah yang tersebut merupakan wujud nyata dari bakti dokter untuk bangsanya. Atau yang digunakan tambahan populer dengan “Dokter untuk Bangsa”.

Artikel ini disadur dari Hari Bakti Dokter Indonesia dan Penggalangan Dana Pendidikan