Berita Tanah Air

Profil Salim Said, Tokoh Pers yang mana Juga Dikenal sebagai Pengamat Militer

20
×

Profil Salim Said, Tokoh Pers yang mana Juga Dikenal sebagai Pengamat Militer

Sebarkan artikel ini
Profil Salim Said, Tokoh Pers yang mana mana Juga Dikenal sebagai Pengamat Militer

JAKARTA – Tokoh pers Salim Said meninggal bola pada Hari Sabtu (18/5/2024). Mantan Duta Besar RI untuk Republik Ceko itu mengembuskan napas terakhir pukul 19.33 Waktu Indonesia Barat di dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ibukota Pusat.

Jenazah Salim Said disemayamkan ke rumah duka, Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI Cipinang, Ibukota Indonesia Timur. Menurut rencana, jenazah Salim Said akan dimakamkan pada Mingguan siang pada Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, DKI Jakarta Selatan.

Salim Said merupakan manusia sejarawan, pengamat politik, pengamat militer, sekaligus penulis ternama Indonesia. Salim Said juga merupakan Duta Besar RI untuk Republik Ceko (2006-2010). Pria kelahiran Parepare, 10 November 1943 ini juga merupakan Guru Besar Bidang Studi Politik, manusia penulis, wartawan, juga asisten sutradara.

Hasil karya buku yang digunakan ia tulis di dalam antaranya ada Militer Indonesi juga Politik: Dulu, Kini, juga Kelak, Profil Bumi Film Indonesia, dan juga masih sejumlah lagi. Salim juga miliki karya tulisan mengenai sastra yang dimuat pada Mimbar Indonesia, Bahasa serta Budaya, Horison, Budaya Jaya, kemudian lain-lain.

Selain itu, Salim juga miliki ketertarikan dengan tema film. Salah satu bukunya yang digunakan mengkaji mengenai film bertajuk Profil Bumi Perfilman Indonesia (1982).

Salim Said sempat menempuh sekolah Jurusan Psikologi dalam Universitas Indonesia. Sayangnya, lembaga pendidikan yang dimaksud tak dilanjutkan olehnya. Salim pun memilih melanjutkan pendidikannya lewat Jurusan Sosiologi di dalam universitas yang dimaksud sejenis lalu lulus pada tahun 1976.

Selanjutnya, Salim melanjutkan pendidikannya ke Ohio, Amerika Serikat. Ia meraih tiga gelar kejuaraan sekaligus dalam sana, yakni magister Hubungan Internasional, Pengetahuan Politik, kemudian Doktor Bidang Studi Politik.

Salim pun mendirikan kariernya pada bola jurnalistik. Ia pernah berubah menjadi redaktur Pelopor Baru,Angkatan Bersenjata juga redaktur majalah Tempo (1971-1987). Salim juga mengajar di dalam Sekolah Pengetahuan Sosial lalu berubah menjadi anggota Dewan Film Nasional.

Menjadi anggota dari Dewan Film Nasional lalu Dewan Kesenian Jakarta, Salim banyak berpartisipasi di diskusi tentang film, sejarah, sosial, serta urusan politik Indonesi di tingkat nasional maupun internasional.

Sejumlah tokoh berdukacita berhadapan dengan meninggalnya Salim Said. Di antaranya, anggota DPR Fadli Zon. “Sosok intelektual budayawan yg tajam n berpengetahuan luas. Selamat jalan Excellency Bang Salim,” tulis Fadli yang tersebut juga mengunggah foto kunjungan terakhir Salim Said ke Fadli Zon Library pada tahun 2023, dikutipkan dari akun Instagram @fadlizon.

Artikel ini disadur dari Profil Salim Said, Tokoh Pers yang Juga Dikenal sebagai Pengamat Militer