JAKARTA – Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara terindikasi menyalahgunakan kekuasaan atau abuse of power. Loyalis Jokowi segera angkat bicara mengenai sebutan Jokowi abuse of power.
“Menurut hemat kami terlalu prematur kalau politikus PDIP menganggap presiden di kunjungan kerjanya dikatakan abuse of power. Ya prematur sekali,” ujar Koordinator Tim 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo, Wignyo Prasetyo, hari terakhir pekan (10/5/2024).
Sebagai individu, Jokowi berhak ke mana pun ia pergi, terlebih ia sebagai presiden kemudian kepala negara. “Jadi saya kira berlebihan kalau ada yang digunakan menyatakan presiden menyalahgunakan kekuasaannya demi kepentingan menantunya Boby Nasution,” katanya.
Ketua Umum Publik Pemerhati Pangan Nasional (MAPPAN) ini menuturkan orang-orang yang dimaksud menganggap Jokowi abuse of power adalah pihak yang dimaksud bukan siap bertarung secara fair pada Pilgubsu (Pemilihan Kepala daerah Sumatera Utara) beberapa bulan ke depan.
“Jadi rasa takut kalah mereka lebih tinggi besar ketimbang rasa optimistisnya,” ujar mantan Aktivis 98 ini.
Ketua Umum Kornas Jokowi Milenial Akhrom Saleh menambahkan bahwa tudingan politikus PDIP merupakan bentuk rasa khawatirnya akibat kekalahan pada Pilpres 2024.
“Saya kira partai berlambang Banteng moncong putih itu gelisah kalah lagi akibat trauma kalah telak pada pilpres beberapa bulan lalu,” ucapnya.
Artikel ini disadur dari Loyalis: Sebutan Jokowi Abuse of Power ya Prematur Sekali
