MADINAH – Kementerian Agama (Kemenag) akan membagikan kartu pintar atau smart card pada Tanah Air untuk jemaah haji yang digunakan berangkat tahun ini. Smart card merupakan alat yang mana digunakan eksekutif Arab Saudi untuk merawat validitas data jemaah haji dari bermacam negara di dalam bola satu di antaranya Indonesia.
Smart card ini nantinya akan dibagikan dalam sebagian embarkasi dalam Tanah Air. Sisanya, jemaah haji akan menerima smart card setibanya pada Arab Saudi.
“Sebanyak 10.000 smart card dibagikan di dalam Tanah Air, ke beberapa embarkasi yang mana terdekat, sisanya dibagikan pada di sini (Arab Saudi),” kata Dirjen Penyelenggara Haji dan juga Umrah, Kemenag, Hilman Latief di dalam Kantor Urusan Haji Madinah, Arab Saudi, hari terakhir pekan (10/5/2024).
Hilman mengatakan, pembagian smart card di Arab Saudi akan diwujudkan dalam tiap kloter lalu sektor. “Jadi nanti telah dibagi per kloter, per sektor, lebih lanjut mudah. Dan tak hilang ke Tanah Air, yang mana bahaya kan,” ucap Hilman.
Hilman menjelaskan, smart card ini merupakan pengembangan yang digunakan dikeluarkan Kerajaan Saudi dalam tahun 2024. Namun wacana pemakaian smart card ini telah ada sejak tahun sebelumnya.
“Jadi ini wacana tahun berikutnya yang tersebut diterapkan untuk tahun ini, pada mana semua jemaah haji dengan QR Code yang mana terdapat pada pada smartcard akan sekali tembak QR Code-nya itu segera terdeteksi pada data jemaah itu,” kata Hilman.
Alasan lain pembagian smart card direalisasikan pada Arab Saudi sebab penggunanya akan lebih banyak banyak sewaktu jemaah haji memasuki puncak haji. Sehingga, untuk mengantisipasi kehilangan, smart card dibagikan pada waktu jemaah sudah ada di Makkah.
“Penggunaannya untuk masuk masyair, dalam Arofah, Muzdalifah Mina itu harus ada kartu tersebut,” kata Hilman.
Artikel ini disadur dari 10.000 Smart Card untuk Jemaah Haji di Indonesia, Ini Fungsinya
