Berita Tanah Air

7 Fakta Soerjadi Soerjadarma, Bapak AURI Penyandang Gelar Bangsawan Kanoman Cirebon

31
×

7 Fakta Soerjadi Soerjadarma, Bapak AURI Penyandang Gelar Bangsawan Kanoman Cirebon

Sebarkan artikel ini
7 Fakta Soerjadi Soerjadarma, Bapak AURI Penyandang Gelar Bangsawan Kanoman Cirebon

JAKARTA Soerjadi Soerjadarma merupakan salah satu tokoh militer pada masa kemerdekaan Republik Indonesia. Satu momen yang membuatnya terlihat menonjol ketimbang perwira lain adalah di mana ia dipercaya mengemban tugas sebagai Kepala Staf Angkatan Udara Bebas ( KSAU ) pertama di Tanah Air.

Atas pengangkatannya sebagai KSAU pertama bertepatan dengan terbentuknya Angkatan Atmosfer Republik Tanah Air (AURI), Soerjadi Soejadarma kemudian dijuluki sebagai Bapak AURI.

Ketika masih berpartisipasi ke militer, Soerjadi Soerjadarma memiliki peran besar di mengembangkan dunia dirgantara dalam bidang kemiliteran, tetapi juga sebagai pelopor pada penerbangan komersial.

Fakta Soerjadi Soerjadarma

1. Menyandang Gelar Bangsawan

Soerjadi Soerjadarma yang lahir pada 6 Desember 1912, memiliki nama lengkap Elang Soeriadi Soeriadarma. Dia merupakan anak dari Raden Suryaka Suryadarma yang mana bekerja pegawai bank pada Banyuwangi.

Elang adalah gelar kejuaraan kebangsawanan yang digunakan ada di dalam Keraton Kanoman Cirebon yang tersebut berarti Raden. Namanya kemudian disesuaikan dengan ejaan baru berubah jadi Raden Suryadi Suryadarma.

Pria yang mana lahir pada Banyuwangi ini masih memiliki garis keturunan dari Keraton Kanoman, Cirebon. Buyutnya adalah Pangeran Jakaria alias Aryabrata dari Keraton Kanoman, Cirebon yang tersebut merupakan keturunan segera dari Sunan Gunung Jati.

2. Punya Riwayat Pendidikan Mumpuni

Berstatus sebagai anak bangsawan menghasilkan keberadaan dan juga lembaga pendidikan Soerjadi lebih lanjut terjamin ketimbang anak-anak lain. Pada usia enam tahun, tepatnya tahun 1918, ia masuk sekolah ELS (Europese Lagere School) yaitu Sekolah Dasar khusus untuk anak Eropa atau Cina kemudian anak-anak Tanah Air yang miliki keturunan bangsawan.

Pada 1926, Soerjadarma menyelesaikan pendidikanya dalam ELS, yang kemudian melanjutkan ke jenjang lembaga pendidikan berikutnya yaitu HBS (Hogere Burgere School) ke Bandung.

Sebelum berhasil menamatkan sekolahnya dalam Bandung, ia harus berpindah ke Ibukota kemudian melanjutkan pada KWS-III (Koning Willem School) Jakarta, sekolah ini sederajat dengan HBS, serta berhasil diselesaikan tahun 1931.

3. Mengikuti institusi belajar militer demi sanggup berubah jadi penerbang

Kemauan keras Soerjadarma untuk berubah menjadi penerbang mengantarnya ke lembaga pendidikan perwira dalam KMA (Koninklijke militaire Academie), yang dimaksud ketika itu hanya saja ada pada Breda, Belanda. Setelah berhasil masuk militer, ia akhirnya dapat diterima menjadi siswa penerbang yang diselenggarakan di Kalijati.

Demi mengasah kemampuannya sebagai penerbang, Soerjadarma kembali melanjutkan pendidikannya di dalam Sekolah Pengintai (Waarnemer School). Kemudian pada Juli 1939 ia ditugaskan sebagai navigator pada Kesatuan Pembom (Vliegtuiggroep) Glenn Martin ke Andir Bandung.

4. Ditunjuk Menjadi KSAU

Setelah terbentuknya Tentara Security Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Urip Sumohardjo mengusulkan untuk membentuk suatu kekuatan udara di dalam Indonesia. Dari situ Mayor Urip memanggil Soerjadi Soerjadarma. Dalam pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan perintah tersebut, Soerjadarma mengajukan saran bahwa angkatan udara yang akan dibentuk seyogyanya merupakan suatu angkatan udara yang digunakan mendiri, seperti halnya Royal Air Force (RAF) dalam Inggris.

Penetapan otoritas No 6/SD tanggal 9 April 1946 merupakan moment terpenting bagi TNI AU akibat berubah menjadi dasar pembentukan serta lahirnya TNI AU. Ketetapan yang disebutkan menunjuk Komodor Lingkungan R Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Tentara Republik Tanah Air Angkatan Lingkungan (TRI AU) yang digunakan pertama serta pada waktu itu berkedudukan dalam Yogyakarta.

5. Punya Peran Besar di dalam AURI

Pada eriode 1945-1949, Soerjadi sebagai KSAU mengembangkan minat dirgantara melalui pendirian Aeroclub, mewujudkan lembaga pendidikan dan juga latihan-latihan dasar penerbangan militer di dalam Maguwo, Maospati, kemudian Malang (teknik radio, radio operator, penerbang, paratroops, pembekalan udara, morse code).

Soerjadarma adalah pemukim pertama yang menyadari pentingnya keberadaan pasukan payung (paratroops) mengingat kondisi geografis Nusantara yang digunakan terdiri dari ribuan pulau. Hal ini menjadi cikal akan segera lahirnya pasukan payung pertama ke Nusantara yaitu Tim sepak bola Gerak Tjepat (PGT) yang mana pada masa kini berubah jadi Kopasgat TNI AU.

6. Mengundurkan diri dari Militer Tahun 1962

Pada 9 Maret 1960, Soerjadi Soerjadarma mengajukan pengunduran diri dari KSAU lantaran terbentuk insiden Pesawat Tempur MIG-17F Fresco yang digunakan di piloti Letnan II (Pnb) Daniel Maukar menembaki Istana Negara Jakarta. Namun permintaan itu ditolak Presiden Soekarno.

Soerjadi akhirnya benar-benar mundur pada 19 Januari 1962 pasca insiden pertempuran Laut Aru yang tersebut menyebabkan Komodor Laut Yos Sudarso gugur. AURI dianggap kurang memberikan pemeliharaan udara terhadap ALRI dari serangan pesawat-pesawat Belanda.

7. Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Sosok Soerjadi Soerjadarma sempat diusulkan bermetamorfosis menjadi Pahlawan Nasional oleh TNI Angkatan Udara, eksekutif Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dan juga eksekutif Daerah Cirebon melalui seminar nasional Pengusulan Pahlawan Nasional di dalam Gedung Sate, Daerah Perkotaan Bandung, Mulai Pekan (4/3/2024).

Soerjadi Soerjadarma diusulkan bermetamorfosis menjadi Pahlawan Nasional dikarenakan berjasa pada pembentukan Angkatan Udara Bebas Republik Nusantara (AURI) atau yang tersebut sekarang dikenal dengan nama TNI Angkatan Lingkungan (AU).

Artikel ini disadur dari 7 Fakta Soerjadi Soerjadarma, Bapak AURI Penyandang Gelar Bangsawan Kanoman Cirebon