Ekonomi Bisnis

Kepercayaan Tekan Emisi, PLN NP Genjot Transisi Daya dan juga Perdagangan Karbon

31
×

Kepercayaan Tekan Emisi, PLN NP Genjot Transisi Daya dan juga Perdagangan Karbon

Sebarkan artikel ini
Kepercayaan Tekan Emisi, PLN NP Genjot Transisi Daya dan juga juga Perdagangan Karbon

JAKARTA – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menegaskan komitmen perusahaan pada menggalang pencapaian target net zero emission (NZE) 2060 melalui transisi energi juga berperan terlibat di perdagangan karbon di Bursa Karbon Nusantara (IDXCarbon). Selain memacu pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT), PLN NP akan meningkatkan jumlah karbon yang dimaksud siap diperdagangkan hinggadua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Hal itu diungkapkan Direktur Management Human Capital and Administrasi PLN NP Karyawan Aji dalam sela acara halalbihalal dengan media di dalam Jakarta, Selasa (23/4/2024). Dia mengatakan, hingga 2030 PLN NP akan meningkatkan kapasitas pembangkitnya sebesar 6,3 Gigawatt (GW), pada mana sebagian direncanakan dalam bentuk pembangkit-pembangkit berbasis energi baru terbarukan. “Ada PLTS seperti yang digunakan kita bangun di dalam IKN itu,” ungkapnya.

Seperti diketahui, PLN NP mengerjakan penyelenggaraan PLTS IKN 50 MW yang tersebut berubah menjadi pionir pembangkit EBT yang akan memasok listrik bersih untuk kawasan ibu kota baru yang digunakan terletak di dalam Penajam Paser Utara,KalimantanTimur, tersebut. PLN NP juga merancang PLTS Terapung Cirata 192 MWp, terbesar ke Asia Tenggara, yang berubah menjadi bukti upaya percepatan transisi energi dalam di negeri.

Tak belaka itu, Aji mengemukakan bahwa untuk tahun ini pihaknya mematok target perdagangan emisi karbon setara 2 jt ton CO2 di IDXCarbon. Dia menuturkan, ada sedikitnya 13 pembangkit listrik yang digunakan akan terlibat di perdagangan karbon tahun ini. “Tahun kemudian kan hampir 1 jt ton, tahun ini mungkin saja 2 jt ton CO2. Ada 13 PLTU (yang dilibatkan),” tuturnya.

Aji menegaskan, pengerjaan pembangkit terbarukan juga perdagangan karbon oleh perusahaan merupakan upaya nyata pada mengupayakan transisi energi guna mencapai target NZE di dalam di negeri. Perusahaan yang mana mendirikan pembangkit berbasis EBT, tegas dia, mampu menciptakan sertifikat karbon serta kemudian dapat memproduksi sertifikasi pengurangan emisi.

“Artinya dari emisi itu dapat diperjualbelikan juga menggalakkan adanya tambahan lain, sehingga secara keekonomian perusahaan yang memulai pembangunan renewable (power plant) akan berkurang bebannya. Sebaliknya perusahaan-perusahaan yang mana mengoperasikan CO2 bebannya akan bertambah,” paparnya.

Tahun lalu, PLN NP berubah jadi salah satu pihak yang digunakan sangat agresif pada membuka perdagangan karbon ke IDXCarbon yang tersebut diresmikan September 2023. Saat baru diresmikan PLN NP menjadi trader terbesar di Bursa Karbon Nusantara dengan membuka perdagangan karbon setara hampir 1 jt ton CO2.

Tercatat, IDXCarbon sudah terhubung dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) dari Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan (KLHK) sehingga administrasi serta perpindahan unit karbon berubah jadi tambahan enteng serta mengelakkan double counting.

Tidak cuma terdaftar di bursa, PLN NP juga melakukan perdagangan karbon secara secara langsung dengan melingkupi 3 dari 4 aspek perdagangan karbon, yaitu perdagangan emisi secara langsung, offset emisi secara langsung, dan juga perdagangan offset melalui bursa.

Artikel ini disadur dari Komitmen Tekan Emisi, PLN NP Genjot Transisi Energi dan Perdagangan Karbon